Suara.com - Letnan Jenderal (Purnawirawan) Suryo Prabowo mengaku justru senang dengan beredarnya risalah rekomendasi pemecatan Pangkostrad Letnan Jenderal Prabowo Subianto dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI/TNI) karena justru akan menunjukkan kepada masyarakat bahwa Prabowo tidak bersalah.
"Malah saya seneng. Karena akan menunjukkan bahwa Prabowo didzalimi. Ini menjadi lebih jelas Prabowo tidak bersalah," kata mantan Kepala Staf Umum Markas Besar TNI itu kepada suara.com, Selasa (10/6/2014).
Dokumen yang menyebar di media sosial tersebut ditandatangani Ketua DKP Jenderal Subagyo Hadi Siswoyo (waktu itu Kepala Staf Angkatan Darat). Enam anggota DPK yang ikut tanda tangan adalah Letnan Jenderal TNI Djamari Chaniago, Letjen Fachrul Razi, Letjen Yusuf Kartanegara, Letjen Agum Gumelar, Letjen Arie J. Kumaat, dan Letjen Susilo Bambang Yudhoyono. Surat itu bernomor KEP/03/VIII/1998/DKP.
"Itu mengada-ada karena DKP itu harusnya ada setelah ada putusan pengadilan. Kalau itu dibuka isinya dilakukan setelah ada vonis pengadilan, tapi itu belum ada," kata Suryo yang menjadi anggota Dewan Penasihat Tim Pemenangan Prabowo – Hatta Rajasa di Jawa Tengah.
Suryo yang mengaku kenal dekat dengan Prabowo selama 42 tahun itu mengatakan bahwa selama ini tidak pernah ada pemecatan terhadap Prabowo dari kesatuannya.
Prabowo, katanya, diberhentikan dengan hormat dan diberikan hak pensiun. Jasa-jasa Prabowo, kata SUryo, juga diakui.
"Intinya, Prabowo tidak pernah terkait dengan hal-hal yang menyangkut kerusuhan 98," kata Suryo.
Menurut Suryo penyebaran dokumen rekomendasi pemecatan tersebut hanyalah dilakukan oleh lawan Prabowo. Tujuannya, kata dia, untuk mendiskreditkan Prabowo yang kini menjadi calon presiden RI.
Lebih jauh Suryo menilai dengan menyebarnya dokumen rekomendasi tersebut, justru memberikan pengaruh positif kepada Prabowo. Kasus ini, kata dia, akan menunjukkan bahwa semua tuduhan terhadap Prabowo tidak betul.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah
-
Pengamat: Dasco Punya Potensi Ubah Wajah DPR Jadi Lebih 'Ramah Gen Z'
-
Cuma Minta Maaf Usai Ditemukan Polisi, Kejanggalan di Balik Hilangnya Bima Permana Putra
-
YLBHI Kritik Keras Penempatan TNI di Gedung DPR: Semakin Jauhkan Wakil Rakyat dengan Masyarakat!
-
Babak Baru Perang Lawan Pencucian Uang: Prabowo 'Upgrade' Komite TPPU Tunjuk Yusril Jadi Ketua
-
Serikat Petani: Program 3 Juta Rumah Akan Gampang Dilaksanakan kalau Reforma Agraria Dilaksanakan
-
Pramono Anung Targetkan Setiap Kelurahan di DKI Punya Sekolah Lansia: Ini Alasannya
-
Prabowo Teken Inpres Soal Pembangunan Kampung Haji Indonesia di Mekah, Begini Isinya
-
Pernyataan Terkini Kejagung Soal Dugaan Korupsi Tol Cawang-Pluit Seret Anak 'Raja Tol' Jusuf Hamka
-
Papua Mencekam, OTK Bersenjata Serbu Proyek Vital, Ekskavator Jalan Trans Nabire-Timika Dibakar