Suara.com - Calon Presiden nomor urut dua Joko Widodo (Jokowi) mengaku dirinya bisa bertindak tegas di hadapan para kiai di Pondok Pesantren Bustanul Ulum, Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (12/6/2014), dalam rangkaian kampanye Pilpres 9 Juli 2014.
Dia mengungkapkan kalau kondisi tubuhnya yang disebut Ketum PDI Perjuangan Megawati ‘kerempeng’, mampu bertindak tegas sebagai pemimpin. Jokowi menyatakan, kalau tegas tidak bisa diukur berdasarkan berat badan.
"Tegas bukan terus badannya besar tegas. Mentang-mentang badan (saya) kurus tidak tegas? Tegas itu dari tindakan, tegas kok dari badan," kata Jokowi.
Dia juga meyakinkan para kiai kalau pemimpin tegaslah yang akan bisa membawa perubahan untuk Indonesia selama lima tahun ke depan.
Jokowi juga menyampaikan dua versi tegas menurutnya saat menjadi pemimpin nanti kalau terpilih dalam Pilpres.
"Berani memutuskan, berani ambil resiko, ya itulah pemimpin,” serunya lagi.
Pasangan capres cawapres Jokowi-Jusuf Kalla diusung lima partai pendukung, yakni PDI Perjuangan, NasDem, PKB, Hanura, dan PKPI. Sementara pasangan kandidat nomor urut satu Prabowo-Hatta Rajasa didukung oleh enam partai, yakni Gerindra, Golkar, PKS, PPP, PAN, PBB.
Berita Terkait
-
Prabowo: Indonesia Masih Jadi Pemasok TKW
-
Bawaslu Mulai Kaji Pertemuan Timses Jokowi-JK dan Perwira Tinggi Polri
-
Prabowo Janjikan Jalan Trans Sumatera, Hatta Dorong Industri Batik
-
Jokowi Tersipu-sipu Dipuji Ganteng oleh Kiai Sepuh Tasikmalaya
-
Jokowi: Saya Bingung, Ada yang Selalu Cari Kesalahan Saya
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional