Suara.com - Pemerintah Kota Surabaya berencana menutup lokalisasi Dolly pada 18 Juni mendatang. Kekhawatiran akan adanya eksodus pekerja seks komersial penghuni lokalisasi Dolly Surabaya ke Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, hingga kini belum terbukti.
"Belum ada tanda-tanda eksodus penghuni lokalisasi Dolly ke Sampit. Tetapi kalau pun mereka masuk ke sini, kita juga tidak bisa melarang kalau mereka masuknya sesuai aturan dan melaporkan diri," ujar Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kotim, Fadlian Noor di Sampit, Jumat (13/6/2014).
Hasil pantauan Dinsosnakertrans Kotim, saat ini penghuni lokalisasi Pal 12 Pasir Putih Sampit belum ada peningkatan signifikan dan relatif tetap yaitu 243 orang. Setiap pendatang baru diwajibkan melapor ke Ketua RT setempat dan kemudian dilaporkan ke Dinsosnakertans untuk pengawasan.
Fadlian memprediksi, tidak menutup kemungkinan akan ada eks penghuni Dolly yang pindah ke lokalisasi Pal 12 Pasir Putih. Pemerintah daerah tidak boleh menolak apalagi mengusir jika yang bersangkutan mematuhi aturan yang berlaku.
Masuknya PSK ke lokalisasi justru dinilai lebih baik karena akan mudah bagi pemerintah daerah dalam melakukan pengawasan dibanding jika PSK tersebut beroperasi ilegal di perkotaan atau di hotel.
"Sebenarnya kedatangan mereka tidak perlu dikhawatirkan, karena kalau bicara masalah sosial itu tergantung dari sudut mana kita memandangnya. Yang penting mereka dibina dan diawasi," sambung Fadlian.
Saat ini jumlah penghuni lokalisasi Pal 12 Pasir Putih berfluktuasi karena ada yang datang dan ada pula yang pergi. Namun kebanyakan penghuni tersebut memang berasal dari Provinsi Jawa Timur.
"Kami tidak bosan-bosannya memberi penyuluhan kepada mereka untuk kembali ke kehidupan normal seperti masyarakat lainnya dengan bekerja sesuai keterampilan yang dimiliki. PSK yang masuk dan keluar selalu terdata. Penyuluhan kesehatan, khususnya tentang HIV/AIDS juga dilakukan Dinas Kesehatan agar mereka lebih berhati-hati," jelas Fadlian.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah