Suara.com - Beberapa pekan terakhir ramai berita soal Tabloid Obor Rakyat yang kontennya dianggap memfitnah calon presiden Joko Widodo karena isinya tidak sesuai dengan standar jurnalistik. Tim sukses pasangan Jokowi - Jusuf Kalla pun kebakaran jenggot.
Semula wartawan sangat sulit konfirmasi dengan pengelola media tersebut. Setelah berita tentang tabloid tersebut meluas, mulai terkuaklah siapa di balik penerbitan tabloid. Namanya Setiyardi. Dia adalah mantan wartawan Majalah Tempo yang kini menjadi Asisten Staf Khusus Presiden SBY.
Setelah ketahuan, Setiyardi muncul ke publik. Hari ini, Sabtu (14/6/2014), ia tampil di acara diskusi bertajuk 'Hitam Putih Kampanye' di Warung Daun Cikini, Jakarta. Ia pun menjelaskan motif penerbitan tabloid.
Ia mengatakan penerbitan tabloid atas inisiatif pribadi. Tujuannya, kata dia, untuk turut berpartisipasi aktif dalam Pemilu Presiden 2014.
"Saya juga ingin berpartisipasi aktif, tapi dalam bentuk lain karena banyak yang mendukung dengan mentransferkan uang untuk Jokowi," kata Setiyardi yang juga Komisaris PTPN XIII.
Bentuk lain yang dimaksud Setiyardi adalah dengan menerbitkan tabloid karena ia merasa hal ini sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya.
"Saya tidak menyumbang uang untuk Pak Jokowi atau Prabowo, tetapi saya menyumbang dalam bentuk lain sesuai dengan kompetensi saya," kata dia.
Dia menjelaskan kalau partisipasinya dalam Pilpres sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya yaitu dengan menuangkan isu yang beredar di Facebook untuk diterbitkan menjadi tabloid yang dinamakannya Obor Rakyat.
Mengenai konten tabloid, Setiyardi mengaku memanfaatkan berbagai informasi dan isu yang beredar di Facebook.
"Saya memasukkan sebagian isu yang saya terima dari laman Facebook itu untuk menerbitkan Tabloid Obor Rakyat ini," kata Setiyardi.
Setiyardi mengungkapkan jumlah tabloid yang diterbitkannya setiap edisi sebanyak 100 ribu eksemplar.
"Kalau mengenai jumlahnya, saya tidak mencetak banyak, karena saya juga mengalami keterbatasan, jumlahnya itu kami mencetak 100 ribu eksemplar setiap edisi. Saya mampu untuk melakukan pencetakan dalam jumlah tersebut," kata dia.
Tabloid-tabloid tersebut didistribusikan ke pesantren karena menurut Setiyardi kalangan ini kurang mendapatkan akses informasi yang memadai.
"Untuk pendistribusiannya kita tujukan bagi masyarakat yang kurang mendapatkan akses informasi, khususnya yang tidak mengenal dan menggunakan internet, dan salah satunya adalah pesantren," kata Setiyardi.
Respon Jokowi
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Ada Terdakwa Perkara Tata Kelola Minyak Mentah Pertamina Tersandung Kasus Petral, Ada Riza Chalid?
-
Skandal Korupsi Ekspor POME: Kejagung Periksa 40 Saksi, Pejabat dan Swasta Dibidik
-
Polisi Ungkap Alasan Roy Suryo Cs Dicekal: Bukan karena Risiko Kabur, Tapi...
-
Misteri Diare Massal Hostel Canggu: 6 Turis Asing Tumbang, 1 Tewas Mengenaskan
-
Lapor ke Mana Pun Tak Direspons, Kisah Wanita Korban Eksibisionisme yang Ditolong Damkar Benhil
-
Brasil Minta Duit Miliaran Dolar Buat Jaga Hutan, tapi Izin Tambang Jalan Terus
-
Korupsi Tax Amnesty: Kejagung Sebut Periksa Sejumlah Nama Sebelum Pencekalan, Termasuk Bos Djarum?
-
Anggaran Bantuan Hukum Warga Miskin di Jember Mengalami Penurunan
-
Detik-detik Tembok Sekolah di Palmerah Roboh: Udah Goyah, Lari Selamatkan Diri dari Api
-
Kementerian HAM Akan Kumpulkan Seluruh Data Hak Asasi Manusia Lewat Platform Ini