Suara.com - Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) telah melakukan digitalisasi terhadap 3.050 naskah kuno dari 10.500 tersimpan di Jakarta.
"Selesai paling lambat dalam lima tahun ke depan. Sekarang itu jadi prioritas kami," kata Kepala PNRI Sri Sularsih saat ditemui Antara di Jakarta, Rabu (18/6/2014).
Naskah kuno disajikan dalam bentuk digital karena sudah tidak memungkinkan untuk diakses oleh publik dalam bentuk aslinya sedangkan PNRI harus melayani publik yang ingin mengakses naskah tersebut.
"Semua koleksi yang mungkin disajikan dalam bentuk digital kami lakukan supaya masyarakat mudah mengakses," kata Sri Sularsih.
Digitalisasi naskah kuno, lanjut dia, dilakukan secara bertahap sejak sekitar tahun 2012. Jumlah naskah terus bertambah, lanjut Sri, karena mereka terus berupaya membeli atau mendapatkan naskah kuno yang ada di masyarakat.
Menurut dia, ada beberapa pemilik naskah kuno yang tidak mau melepas koleksi mereka karena merupakan warisan turun-temurun dalam keluarga mereka.
PNRI, lanjut dia, memiliki kewajiban untuk membantu merawat dan melestarikan naskah kuno yang ada di masyarakat.
"Setelah itu, kami mendapat kopinya dalam bentuk digital. Aslinya mereka yang pegang, tapi kalau mereka mau jual, kami akan beli bila sesuai dengan anggaran," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?
-
Aktivis '98: Penangkapan Delpedro adalah 'Teror Negara', Bukan Kami yang Teroris
-
Menteri PKP Ara Minta Pramono Sediakan Rumah Tapak di Jakarta Pakai Aset Pemerintah
-
Ngadu ke DPR, Ojol Bongkar Praktik 'Beli Order' dan Tagih Janji Kesejahteraan yang Terlupakan
-
IHSG Tertekan, Rupiah Melemah, Pegiat ke Purbaya: Tugasmu Berat, Lawan Kesongonganmu
-
Tim Pencari Fakta Bantah Kompolnas: Affan Merunduk, Bukan Jatuh Sebelum Terlindas!
-
Pemprov DKI Gencarkan Pelatihan MTU, Warga Sambut Antusias
-
Anak Demo di Cirebon: Menteri PPPA Minta Usut Motifnya! Alarm Bagi Keluarga dan Sekolah?