Suara.com - Calon Presiden (Capres) nomor urut dua, Joko Widodo (Jokowi), kesal dengan banyaknya fitnah yang menerpa dirinya. Bekas Wali Kota Solo itu pun mengisyarakatkan bakal melawan pihak-pihak yang telah memfitnahnya.
Jokowi, agaknya, telah habis kesabaran dengan fitnah berbalut kampanye negatif itu. Selama ini, kata Jokowi, sikap diamnya dilakukan bukan karena dirinya takut. Tetapi, sikap itu dilakukan karena dirinya berusaha tetap rendah hati.
Namun, sikap diamnya malah makin membuat isu fitnah kian merajalela. "Selama ini, banyak sekali pihak tertentu yang menyebarkan fitnah tentang saya. Mulai dari Bapak saya orang Singapura, dan yang lainnya. Saya berusaha untuk bersabar, tetapi saya juga punya kesabaran yang terbatas. Dan saya tidak takut untuk melawan. Mereka pikir saya takut apa ya," tegas Jokowi saat berkampanye di Tegal dan Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis(19/6).
"Saya diam karena saya ingin selalu rendah hati. Bukan rendah diri ya, karena kalau rendah diri itu takut namanya. Saya tidak takut, saya diam juga bukan berarti apa yang mereka katakan itu benar, itu semua karena mereka tidak menemukan kesalahan dalam diri saya," lanjutnya dengan gamblang.
Seperti diketahui, jelang Pilpres Juli mendatang, isu-isu miring selalu menghantui Jokowi. Isu tak cuma berkaitan dengan SARA. Melainkan turut pula merangsek kepada visi misi Jokowi. Seperti pengahapusan sertifikasi guru, dan pengurangan jumlah beras miskin.
Bahkan, yang terbaru, ada transkrip Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri dengan Jaksa Agung Basrief Arief. Isinya meminta agar Kejaksaan Agung tidak menyikat Jokowi dalam kasus dugaan korupsi Transjakarta. Juga isu penghapusan kolom agama pada Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Berita Terkait
-
Peringatan 13 Tahun Jokowi Masuk Gorong-Gorong: Momen Ikonik yang Mengubah Wajah Politik Indonesia
-
Jokowi Buka Pintu Maaf Soal Tudingan Ijazah Palsu: Urusan Hukum, Ya Hukum
-
Beban Polri di Pundak Prabowo, Pengamat Sebut Warisan 'Dosa' Politik Jokowi yang Merusak
-
Sebut Polri Terjebak Permainan Politik Jokowi, Prof Ryaas Rasyid: Mereka Tidak Sadar!
-
Bambang Tri Siap Jadi Saksi Sidang Ijazah Jokowi, Klaim Punya Bukti Baru dari Buku Sri Adiningsih
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
Terkini
-
Gempa M5,6 Guncang Pesisir Bengkulu, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
-
Arus Balik Natal 2025 Mulai Terlihat di Stasiun Senen
-
Tito Karnavian Tekankan Kreativitas dan Kemandirian Fiskal dalam RKAT Unsri 2026
-
Mendagri Minta Pemda Segera Siapkan Data Masyarakat Terdampak & Lokasi Pembangunan Huntap
-
Teror Bom 10 Sekolah Depok, Pelaku Pilih Target Acak Pakai AI ala ChatGPT
-
Kejari Bogor Bidik Tambang Emas Ilegal, Isu Dugaan 'Beking' Aparat di Gunung Guruh Kian Santer
-
Efek Domino OTT KPK, Kajari HSU dan Bekasi Masuk 'Kotak' Mutasi Raksasa Kejagung
-
Diduga Sarat Potensi Korupsi, KPK-Kejagung Didesak Periksa Bupati Nias Utara, Kasus Apa?
-
Resmi! KY Rekomendasikan 3 Hakim Perkara Tom Lembong Disanksi Nonpalu
-
Ancaman Bencana Susulan Mengintai, Legislator DPR: Jangan Tunggu Korban Jatuh Baru Bergerak