Suara.com - Manajemen PT MRT Jakarta memulai proses penyiapan koridor Sisingamangaraja – Bundaran Senayan sebagai jalur transisi dari jalur layang menuju ke jalur bawah tanah (underground). Sebagi jalur transisi, koridor ini akan mengalami perubahan lajur lalu lintas secara permanen dengan berkurangnya satu lajur dan penggunaan lajur Transjakarta yang digunakan bersama dengan kendaraan pribadi.
Lokasi persis jalur transisi ini adalah di Jl. Sisingamangaraja menjelang Bundaran Senayan tempat berdirinya Patung Pemuda Membangun.
Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami mengatakan bahwa konsekuensi dari persiapan tersebut maka pihaknya akan segera memulai kegiatan relokasi dan penanaman kembali pohon akan dilakukan di area median jalan Jl. Sisingamangaraja dan diikuti dengan pengupasan median jalan. Pekerjaan ini akan dimulai Jumat (20/6/2014).
“Pada tahapan pekerjaan ini akan dilakukan rekayasa lalu lintas berupa jalur Transjakarta di sisi Barat (arah Bundaran HI) akan digabung dengan jalur kendaraan pribadi (Mix Use), dan jalur hijau /pemisah jalur cepat lambat yang telah selesai dibeton akan dibuka dan dimanfaatkan untuk lajur lalu lintas,” kata Dono dalam siaran pers yang diterima suara.com, Jumat (20/6/2014).
Dengan demikian, jumlah lajur di jalan Sisingamangaraja (dari depan taman mataram sampai dengan Bundaran Senayan) akan menjadi 3 lajur pribadi dan 1 lajur yang digunakan bersama antara bus Transjakarta dengan kendaraan pribadi. Jumlah lajur ini akan berlaku secara permanen sampai dengan selesainya proyek MRT Jakarta.
Sedangkan di sisi Timur (arah Blok-M), akan dilakukan pelebaran jalur lambat dengan melakukan pengupasan sebagian trotoar. Selama pelaksanaan pekerjaan ini, tidak terjadi perubahan jumlah lajur lalu lintas karena penutupan 1 lajur lambat akan dibarengi dengan pembukaan jalur greenbelt/pemisah jalur cepat lambat yang telah selesai dibeton.
Dengan demikian, jumlah lajur dari arah utara ke selatan di daerah ini tetap 4 lajur untuk kendaraan pribadi dan 1 lajur untuk bus Transjakarta.
Setelah pekerjaan pelebaran jalur lambat di sisi Timur selesai pada 25 Agustus 2014, maka selanjutnya akan dilakukan penyesuaian lalu lintas di jalur ini menjadi 3 lajur pribadi dan 1 lajur bersama bus Transjakarta dan kendaraan pribadi seperti di sisi Barat. Hal ini perlu dilakukan untuk pelaksanaan konstruksi MRT Jakarta di area median jalan.
Pekerjaan di area median jalan ini merupakan persiapan mobilisasi pemancangan soldier pile di bagian tengah. Dono Boestami mengatakan bahwa pekerjaan pemancangan soldier pile merupakan kelanjutan dari pekerjaan pengupasan jalur hijau yang sudah dilakukan sejak pertengahan Desember tahun kemarin.
”Dengan selesainya pekerjaan pengupasan jalur hijau kini pekerjaan bergeser menuju area median jalan dan trotoar di wilayah jalan Sisingamangaraja. Dan jalur pengganti lalu lintas kendaraan sudah tersedia pada saat dilakukannya penutupan median jalan di wilayah Sisingamangaraja,” jelas Dono.
Kata dia, meskipun jalur pengganti lalu lintas sudah tersedia sehingga jumlah lajur kendaraan selama persiapan pekerjaan soldier pile diupayakan untuk dapat dipertahankan, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa akan tetap terjadi kemacetan di sepanjang Jl. Sisingamangaraja.
“Kami mengimbau kepada segenap pengguna lalu lintas di wilayah tersebut untuk mohon bersabar dan tetap berhati – hati, serta mengikuti petunjuk rambu – rambu dan arahan petugas.”
“Kami akan berupaya dan berkoordinasi semaksimal mungkin bersama dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Ditlantas Polda Metro Jaya, serta bersama instansi terkait lainnya untuk mengurangi dampak kemacetan yang ditimbulkan,” ungkap Dono.
Berita Terkait
-
Drama Pohon Tumbang Usai, MRT Jakarta Kembali Normal Jelang Jam Pulang Kantor
-
Pohon Tumbang Ganggu Layanan MRT, Gubernur Pramono: Sore Ini Kembali Normal
-
Gara-gara Pohon Mahoni 'Raksasa' Usia 1 Abad Tumbang, 524 Penumpang MRT Jakarta Dievakuasi
-
Pohon 'Raksasa' Tumbang di Sisingamangaraja Ganggu Operasional, MRT Jakarta: Mohon Tetap Tenang
-
Cara Refund Tiket MRT: KMT dan Tiket Digital
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Menperin Dorong Industri Berubah Total, Targetnya Zero Waste dan Efisiensi Tinggi
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar