Suara.com - Capres nomor urut dua Joko Widodo usai menjalani verifikasi harta kekayaan di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku ada penambahan sekaligus pengurangan aset.
"Penambahan aset ada, tapi penguranganya juga ada," ungkap Jokowi usai menjalani verifikasi harta kekayan di kantor KPK, Jalan HR, Rasuna Sahid, Jakarta, Kamis (26/6/2014).
Jokowi menerangkan penambahan aset Jokowi diperoleh dari hasil pengurangan aset lain miliknya.
"Misalnya saya membeli aset sesuatu, dari (hasil) menjual aset lain," tambahnya.
Gubernur Jakarta non aktif itu juga mengaku, asetnya yang bernilai rendah juga turut diperiksa oleh KPK, seperti sepeda motor dan sejumlah rekening.
"Harta kecil, seperti sepeda motor diurus dan rekening-rekening dicek semua, pemeriksan kurang lebih tiga setengah jam,"
Jokowi menjelaskan nilai total harta kekayanya akan disampaikan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Jumlahnya nanti secara detail akan disampaikan 1 Juli di KPU," seru Jokowi.
Verifikasi harta kekayaan kandidat capres cawapres yang akan berlaga di pilpres 9 Juli 2014 mendatang dilakukan untuk memenuhi persyaratan sesuai dengan Pasal 5 huruf f dan pasal 14 ayat 1 huruf d, UU nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden.
Kemarin capres cawapres nomor urut satu Prabowo Subianto dah Hatta Rajasa mendapat giliran lebih dahulu untuk mengklarifikasi hartanya di KPK.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo