Suara.com - Pembentukan negara Khafilah Islam baru di Irak dan Suriah oleh kelompok yang menamakan dirinya Islamic State from the Islamic State in Iraq and the Levant (ISIL) telah memberikan legitimasi terhadap eksistensi kelompok militan tersebut.
Pengamat Timur Tengah, Hayder al-Khoei dalam opininya di Mirror, Selasa (1/7/2014) mengatakan, ISIL merupakan kelompok jihad paling ekstrem dank eras di Timur Tengah.
Kata dia, pembentuka negara Khalifah Islam merupakan tujuan akhir kelompok tersebut dalam beberapa tahun terakhir. Deklarasi yang dilakukan kemarin itu merupakan hasil dari perjuangan yang dilakukan kelompok ISIL selama ini.
“Mereka juga berhasil menambah legitimasi serta prestis dari kelompok ekstrem lain di seluruh dunia. Mereka bisa menarik lebih banyak lagi pemuda untuk masuk ke kelompoknya dan percaya bahwa sekarang saatnya menghidupkan mimpi untuk mempunyai negara Islam di Timur Tengah,” kata Hayder.
Menurut dia, sekira 3.000 jihadis dari negara Barat sudah berangkat ke Suriah dan Irak untuk berjuang dan jumlah itu kemungkinan akna terus bertambah. Negara Khalifah Islam yang dibentuk ISIL mempunyai aktvititas seperti mafia dalam mencari pendanaan. Mereka menjual roket yang bisa menghasilan jutaan dolar setiap bulan.
Mereka jua mengontrol lading minyak di Suriah yang kemudian akan mereka jual lagi kepada pemerintah Suriah. Selain itu, ISIL juga menerima dana dari sejumlah negara kaya seperti Arab Saudi, Qatar dan Kuwait. Dengan tidak terbatasnya dana, maka kelompok ISIL berpotensi akan semakin kuat.
“Dengan keberhasilan yang mereka raih di Irak, mereka kini menjadi kelompok teroris yang juga mempunyai angkatan bersenjata. Pemerintahan di Timur Tengah akan ketakutan terkait keberadaan ISIL terkait keamanan nasionalnya,” kata Hayder.
Bukan itu saja, kaya Hayder, Yodania dan Lebanon sangat rentan dan berpotensi untuk dijadikan bagian dari negara Khalifah Islam oleh ISIL. Untuk mempertahankan eksistensinya, ISIL juga tidak sungkan untuk melakukan serangan teror dengan model seperti 11 September 2001 di Amerika.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
Terkini
-
Aksi Culas Bos Pangkalan Elpiji Terbongkar, Oplos Tabung Gas hingga Raup Rp70 Juta Saban Bulan
-
Singgung Sorotan Negatif Program MBG di Media Sosial, DPR Desak Pemulihan Kepercayaan Publik
-
Dapur MBG Penyebab Keracunan di SDN Gedong Tak Bersertifikat, Komnas PA Tuntut Tanggung Jawab Hukum
-
Anggota DPR Desak 'Rebranding' Program Makan Bergizi: 'Gratis'-nya Dihapus, Konotasinya Negatif
-
22 Siswa SDN 01 Gedong Diduga Keracunan MBG, Pramono Anung Enggan Berkomentar
-
Tinjau Langsung Ponpes Al Khoziny yang Ambruk, Begini Pesan Menag Nasaruddin Umar
-
Marak Kasus Keracunan, Komnas PA Tolak Guru Jadi Bahan Uji Coba Sampel MBG
-
Gelar Aksi di Monas, Ibu-Ibu Kritik MBG: 8.649 Anak Keracunan Bukan Sekadar Angka Statistik!
-
Respons Krisis MBG, Menkes 'Potong Birokrasi', Gandeng Mendagri untuk Fast-Track Sertifikat Higienis
-
Takjub Adab Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir, Amien Rais Terenyuh: Buat Saya Artinya Dalam