Suara.com - Mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah Rustriningsih mengatakan keyakinannya bahwa calon presiden nomor urut satu Prabowo Subianto mampu memberantas korupsi di Indonesia karena ketegasannya.
"Konsep sebaik apapun akan berat karena tantangannya kompleks sehingga kita membutuhkan pemimpin yang secara hidup sudah tuntas, tidak pamrih, tidak mengejar pundi-pundi uang serta ada keberanian dan ketegasan," kata Rustriningsih usai acara debat terakhir calon presiden dan calon wakil presiden di Hotel Bidakara, Jakarta, Sabtu (5/7) malam.
"Komitmen pemberantasan korupsi ini yang saya idamkan sejak saya menjadi bupati (Kebumen, Jawa Tengah). Ini kesempatan bagus Prabowo jadi Presiden," tambahnya saat menuturkan alasannya mendukung Prabowo.
Dia juga ungkap kekecewaannya terhadap Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan yang dipimpin Megawati Soekarnoputri.
Menurutnya, ketika Ganjar Pranowo terpilih sebagai Gubernur Jawa Tengah, dia masih menjadi anggota DPR periode 2009-2014. Posisi Ganjar di legislatif semestinya digantikan Soni Achmad Saleh Ashar, suaminya. Namun, DPP PDI Perjuangan justru mencari pengganti lain secara sepihak.
"Orang selalu mengaitkan ke sakit hati dan kecewa. Kalau sakit hati, wajar. Bohong kalau saya enggak kecewa. Tapi lebih jauh dari itu, saya sudah jalani semua, maksudnya tugas-tugas saya selesaikan dengan baik, event-event pencalonan tidak terlewatkan, artinya (saat itu) tidak ada emosional. Tapi kali ini pemilihan presiden tanggung jawab," jelas Rustriningsih.
"Posisi saya memang sudah menjadi debatable. PDIP bisa lakukan pemecatan sepihak," tambahnya.
Seperti diketahui, Rustriningsih sebagai politisi PDI Perjuangan menyatakan dukungannya terhadap Prabowo-Hatta, bukan kepada Jokowi-JK. Hal ini membuat Megawati kecewa bahkan memintanya keluar dari partai.
Rustriningsih mengaku sudah lama tidak berkomunikasi dengan Megawati.
"Sudah lama tidak ada komunikasi (dengan Megawati). Tadi kebetulan duduknya jauh (saat debat capres) jadi tidak ketemu. Kalau sama kader daerah PDIP saya masih ketemu tetapi kalau sama orang pusat hanya secara pribadi saja," terangnya.
"Saya ini orang kecil, enggak berani. Rustri ini apalah, bukan apa-apa," katanya saat ditanya kemungkinan membuka komunikasi dengan petinggi PDI Perjuangan.
Meskipun mengaku tidak memiliki banyak pengaruh, namun Rustri mengatakan berhasil mengumpulkan 5.000 pendukung di Van der Wijck di Gombong, Kabupaten Kebumen.
"Kalau soal bawa suara yang penting menang dulu. Saya tidak senang muluk-muluk. Tadi test case dikabari saat on air dan siaran langsung di TV ONE, Alhamdulillah katanya terkumpul 5.000 orang. Karena tadi saya belum selesai di sana harus segera ke Jakarta dijemput naik helikopter oleh tim sukses Prabowo," jelasnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
Terkini
-
Daftar 17 Hari Libur Nasional 2026 Resmi Berdasarkan SKB 3 Menteri
-
Pendidikan Ketua PBNU Gus Fahrur, Sebut Food Tray MBG Mengandung Babi Boleh Dipakai setelah Dicuci
-
Cinta Segitiga Berujung Maut: Pemuda Cilincing Tewas Ditikam Pisau 30 Cm oleh Rival Asmara
-
Narasi Prabowo - Gibran Dua Periode Disorot: Orientasi Kekuasaan Jauh Lebih Dominan?
-
Imbas Pasutri di Cakung Ribut: Rumah Ludes Dibakar, Suami Dipenjara, Istri-Mertua Luka-luka!
-
Rocky Gerung Bongkar Borok Sistem Politik!
-
Wahyudin Moridu Ternyata Mabuk saat Ucap 'Mau Rampok Uang Negara', BK DPRD Gorontalo: Langgar Etik!
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal