Suara.com - Ketua Komnas HAM Hafid Abbas mengatakan setelah memantau pelaksanaan Pemilu Presiden 2014 di 13 provinsi di Tanah Air, komnas mencatat sejumlah hal.
Di antaranya, pemenuhan hak konstitusional terhadap kelompok rentan sudah terjadi peningkatan. "Terutama tahanan dan narapidana, serta penyandang disabilitas sudah ada peningkatan," kata Hafid di kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa (15/7/2014).
Namun, menurut Hafid, untuk hak konstitusional pasien maupun orang yang bekerja di rumah sakit masih belum terpenuhi secara maksimal.
"Sedangkan pemenuhan hak konstitusional terhadap pasien, penunggu pasien serta pegawai rumah sakit umum maupun jiwa masih bermasalah," tuturnya.
Selanjutnya Hafid mengatakan ada lima catatan Komnas HAM selama pemantauan di 13 provinsi.
Pertama, ketatnya perolehan suara antara pasangan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa dan Joko Widodo - Jusuf Kalla bisa menimbulkan potensi masalah.
Kedua, Komnas HAM mendukung dan mendorong KPU agar dapat menjalankan tugas secara profesional, obyektif, dan menjunjung tinggi netralitas.
Ketiga, Komnas HAM mendukung Bawaslu dapat melakukan pengawasan terhadap proses rekapitulasi suara hasil pilpres agar tidak terjadi manipulasi.
Empat, Komnas HAM akan membuka posko pengaduan dan melakukan pemantauan lapangan guna memastikan proses rekapitulasi berjalan dengan baik.
Lima, komnas mendorong seluruh elemen masyarakat agar tetap menjaga persatuan dan keamanan guna menghindari konflik sosial akibat sengketa hasil pilpres.
Tiga belas provinsi yang dipantau oleh Komnas HAM yaitu Aceh, Sumatera Utara, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Papua, Papua Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Rocky Gerung: Program Makan Bergizi Gratis Berubah Jadi Racun karena Korupsi
-
Keputusan 731/2025 Dibatalkan, PKB: KPU Over Klasifikasi Dokumen Capres
-
Bantah Makam Arya Daru Diacak-acak Orang Tak Dikenal, Polisi: Itu Amblas Faktor Alam!
-
Menkes Budi Tegaskan Peran Kemenkes Awasi Keamanan Program Makan Bergizi Gratis
-
Terungkap! Ini Rincian 'Tarif Sunat' Dana Hibah yang Bikin Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi Kaya
-
Demi Buktikan Bukan Pembunuhan, Polisi akan 'Buka-bukaan' 20 CCTV ke Keluarga Arya Daru
-
'Mari Bergandeng Tangan': Disahkan Negara, Mardiono Serukan 'Gencatan Senjata' di PPP
-
Fakta Mengejutkan 'Bjorka KW': Bukan Ahli IT dan Tak Lulus SMK, Belajar Retas Otodidak dari Medsos
-
Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, DPR Sebut Konstruksi Bangunan Tak Ideal
-
Viral di MRT, Lansia 73 Tahun Ini Ditangkap dan Punya 23 Kasus Kriminal