Suara.com - Akademisi Universitas Indonesia Ade Armando meyakini ada kesalahan dalam penerapan metodologi hitung cepat hasil Pilpres 2014 sehingga menimbulkan perbedaan hasilnya. Karena itu, dia meminta lembaga survei yang terlibat mau membeberkan metodologi quick count ini.
?"Pastinya ada kubu yang menyalahi aturan statistik, bisa salah secara metodologi atau pengambilan sampel," ujar Ade dalam konfrensi pers Kampus UI Salemba, Jakarta, Selasa (15/7/2014).
Menurut Ade, kesalahan ini bisa dilakukan sengaja atau karena kesalahan penerapan disiplin ilmu. Karenanya, perlu membedah supaya menjadi terang siapa yang melakukan kesalahan.
"Bisa karena nggak kuasai metodologi atau mengakali statistik alias bohong. Salah satunya sengaja menghasilkan kesimpulan quick count yang salah. Ini perlu diusut tuntas," ujarnya.
Dia tidak menyebutkan nama lembaga quick count mana yang salah, sebab menurutnya perlu pembedahan dan audit secara menyeluruh agar bisa diketahui kesalahannya.
Karena itu, Ade mengimbau agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) turun tangan karena problem ini menimbulkan bibit ketidakpercayaan pada ilmu pengetahuan.
"KPU juga harus bersikap pada pengacauan proses Pemilu ini," ucapnya.
Jika memang diperlukan, kata Ade, sejumlah ilmuwan akan menyediakan waktu, tenaga dan keahlian untuk melakukan uji publik terhadap hasil semua lembaga penyelenggara quick count bersama KPU, organisasi profesi dan pihak lain yang berkepentingan dengan transparansi pelaksanaan quick count.
Seperti diberitakan, dari 12 lembaga survei yang melakukan hitung cepat, hanya empat yang memperikirakan hasil PIlpres dimenangkan pasangan capres cawapres Prabowo-Hatta, sementara sisanya merilis hasil kemenangan tipis Jokowi-JK.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
BRIN Pastikan Arsinum Aman dan Optimal Penuhi Kebutuhan Air Minum Pengungsi Bencana Sumatera
-
6 Fakta Kecelakaan Bus di Exit Tol Krapyak Semarang: 15 Orang Meninggal, Korban Terjepit
-
Omzet Perajin Telur Asin Melonjak hingga 4.000 Persen Berkat Program MBG
-
Sibuk Pasok Dapur MBG, Warga Desa Ini Lepas dari Judi Online
-
Perkuat Kualitas PMI, Perusahaan Asal Taiwan Teken MoU dengan Anak Perusahaan BPJS Ketenagakerjaan
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah