Suara.com - Hamas mengizinkan sekelompok yang terdiri atas 25 warga Palestina, termasuk mereka yang ingin berobat, untuk melintas dari Gaza ke Israel setelah menutup perlintasan perbatasan sejak Selasa (15/7/2014) pagi.
Tetapi Hamas melarang yang lain untuk meninggalkan Gaza atau masuk dari Israel. Hal itu diungkap seorang pejabat Palestina yang bertanggung jawab mengkoordinasi pergerakan di perlintasan Erez kepada kantor berita AFP.
Dia mengatakan, 13 warga Palestina yang menderita karena luka-luka atau sakit diizinkan melintas bersama dengan 12 anggota keluarga mereka. Tapi tak seorangpun yang lainnya diizinkan menggunakan perlintasan itu, imbuh pejabat yang tidak disebutkan identitasnya itu
Seorang pejabat Hamas membenarkan hal tersebut. Namun, menurutnya, sisi perlintasan Gaza terbuka untuk keperluan terbatas.
Sementara itu, seorang juru bicara COGAT, satuan Kementerian Pertahanan Israel yang bertanggung jawab atas perbatasan, mengatakan kepada AFP bahwa sisi perlintasan Israel di perbatasan tetap dibuka.
Perlintasan Erez antara Jalur Gaza dan Israel biasanya buka bagi warga Palestina yang diberikan izin untuk memasuki negara Yahudi itu, biasanya untuk urusan medis.
Awal pekan ini, warga Palestina yang memegang paspor asing dievakuasi melalui perlintasan itu. Mereka mengungsi karena terjadi serangan Israel yang sejauh ini merenggut nyawa 197 orang.
Israel memulai lagi serangan udara terhadap Gaza Selasa setelah Hamas menolak satu gencatan senjata dan menembakkan puluhan roket ke perbatasannya, yang membunuh seorang Israel untuK pertama kali.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan tentara akan "memperluas dan mengintensifkan" operasinya di Gaza setelah Hamas menolak usulan gencatan senjata Mesir. (Antara/AFP)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar