Suara.com - Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal Polisi Sutarman menegaskan akan terus mengawasi dan menindak segala bentuk upaya kecurangan dalam setiap tahapan Pilpres 2014.
"Upaya-upaya menuju kecurangan itu kan pasti ada, maka kami akan terus mengantisipasi dan kalau terjadi kecurangan harus dilakukan penindakan, sesuai ketentuan Undang-Undang Pilpres," kata Jenderal Pol. Sutarman di Jakarta, Rabu (16/7/2014).
Menurut dia, pihaknya masih terus mengawal setiap tahap penghitungan suara mulai dari tempat pemungutan suara (TPS) hingga ke KPU, untuk mencegah adanya tindak kecurangan dan menjaga kemurnian hasil penghitungan suara Pilpres 2014.
"Kedua kubu saling mengatakan sana curang dan sini juga curang. Makanya kami harus mengawasi semua potensi kecurangan itu satu persatu," ujarnya.
Kapolri menyebutkan beberapa jenis upaya kecurangan yang perlu diwaspadai dan dicegah, antara lain upaya penggelembungan suara, potensi kecurangan penghitungan suara di TPS, pencoblosan ganda.
"Kami hanya mengamankan. Suatu saat catatan kami digunakan untuk kepentingan penyidikan dan penegakan hukum atau sengketa pemilu. Catatan itu jadi petunjuk, dan tujuannya cuma itu," tegasnya.
Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Ronny F Sompie mengatakan, data penghitungan suara yang dikumpulkan para petugas di TPS merupakan suatu bukti yang akan digunakan bila terjadi sengketa hasil penghitungan suara.
"Ini sekaligus juga memperkuat anggota-anggota kami bila harus memberikan kesaksian manakala ada sengketa hasil pilpres ini ke MK (Mahkamah Konstitusi), maka data tersebut akan kami gunakan," ujar Ronny.
"Jadi, data tersebut kami gunakan untuk sebagai bukti, bukan untuk kepentingan lain," lanjutnya.
Ronny juga menegaskan bahwa penghitungan suara yang dilakukan Polisi itu bukanlah bagian dari hitung cepat, karena Polri tidak menggunakan datanya untuk hasil "quick count". (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Mardiono Yakin SK Kepengurusan PPP di Bawah Pimpinannya Tak Akan Digugat, Kubu Agus: Bisa kalau...
-
Masa Tunggu Haji Diusulkan Jadi 26,4 Tahun untuk Seluruh Wilayah Indonesia
-
Prabowo Bakal Hadiri HUT ke-80 TNI, Monas Ditutup untuk Wisatawan Minggu Besok
-
Tembus 187 Kasus, Kecelakaan Kereta di Daop 1 Jakarta Terbanyak Melibatkan Orang!
-
Gelagapan Baca UUD 45, Ekspresi Wakil Ketua DPRD Pasangkayu Disorot: Yang Dibaca Pancasila?
-
"Segel Tambang, Bukan Wisata Alam": Warga Puncak Sampaikan Protes ke Menteri LH
-
Pengurus PWI Pusat 2025-2030 Resmi Dikukuhkan, Meutya Hafid Titip Pesan Ini
-
Mardiono Terbuka Merangkul Kubu Agus Suparmanto: Belum Ada Komunikasi, Belum Lihat Utuh SK Kemenkum
-
KAI Antisipasi Ledakan 942 Ribu Penumpang di HUT TNI Besok: Ambulans dan Medis Kami Siapkan
-
Kembalikan 36 Buku Tersangka Kasus Demo Agustus, Rocky Gerung Berharap Polisi Baca Isinya, Mengapa?