Suara.com - Ketua Umum DPP Partai Golkar, Aburizal Bakrie (ARB), mengatakan wacana munas Partai Golkar yang dilontarkan kader-kader muda partainya hanya syahwat politik.
"Itu hanya orang-orang yang tidak memiliki hak suara di partai dan hanya untuk syahwat politik agar mereka bisa menentukan kabinet," katanya di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (16/7/2014) malam.
Di sela-sela mendampingi kunjungan Capres Prabowo Subianto ke Gedung PWNU Jatim, ia menjelaskan bahwa munas harus sesuai aturan main, yakni merupakan usulan mereka yang punya hak suara.
"Yang ngomong itu semua tidak punya hak suara. Tidak ada juga suara daerah yang menginginkan munas dipercepat, padahal percepatan munas hanya bisa dilakukan jika terdapat restu dari 2/3 DPD II Golkar, atau ada rapimnas," katanya.
Ditanya kemungkinan ada perpecahan di tubuh Golkar terkait pilpres, ia menilai hal itu masih wajar. "Namanya juga partai besar, tentu dinamika-nya juga besar. Itu wajar," katanya.
Tentang kemungkinan pemecatan terhadap kader Golkar yang mendukung pasangan Jokowi-Jusuf Kalla, ia mengatakan pemecatan itu bukan dilakukan ketua umum, melainkan ada-tidaknya pelanggaran aturan.
"Jadi, mereka melanggar aturan, karena mereka mendukung Jokowi-Jusuf Kalla, padahal keputusan Rapimnas sudah mendukung pencalonan Prabowo-Hatta," katanya.
Namun, katanya, kader yang melanggar dan terancam pemberhentian masih dapat membela diri dengan melapor ke Mahkamah Partai.
"Jadi, bukan ada perpecahan, tapi ada pelanggaran aturan main organisasi," katanya.
Seperti diketahui, wacana percepatan munas untuk melengserkan ARB dari kursi Ketua Umum Partai Golkar diserukan sejumlah kader muda Golkar, di antara Poros Muda Indonesia.
Perwakilan Poros Muda Indonesia, Indra J Piliang, menilai Ketua Umum Golkar selanjutnya harus merupakan sosok yang mau bekerja keras dan tidak mengambil kekuasaan untuk kepentingan dirinya sendiri.
Karena itu, Indra mengatakan bahwa kader muda Golkar siap mengambil alih kepemimpinan Golkar 2014-2019. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
Terkini
-
Sempat Sakit, Adik Jusuf Kalla Diperiksa Kasus Korupsi PLTU Rp1,35 Triliun Hari Ini!
-
Satpol PP Akan Bongkar 179 Bangunan Liar di Sepanjang Akses Tol Karawang Barat
-
Viral Todongkan Sajam di Tambora, Penjambret Diringkus Polisi Saat Tertidur Pulas
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan