Suara.com - Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin meminta agar pada saat pengumuman atau penetapan pemenang Pemilihan Presiden 2014 pada Selasa (22/7/2014), siapapun pemenangnya tidak perlu ada pengerahan massa.
"Selain tidak perlu ada mobilisasi massa, para pendukung kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden juga tidak perlu datang ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU). Begitu pula ketika akan mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK), tidak perlu membawa massa yang berlebihan," kata Din di sela-sela kunjungannya di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jumat (18/7/2014).
Menurut dia, hal tersebut menjadi salah satu upaya bagi pembelajaran demokrasi.
"Dan, yang paling penting lagi tidak sampai menggoyahkan sendi-sendi negara," kata dia.
Din berharap kenegarawanan para elit politik itu ditunjukkan pada saat pengumuman dan penetapan hasil pilpres oleh KPU.
Din juga berharap kepada para capres-cawapres maupun elite-elite politiknya bisa menerima apapun keputusan dan yang akan ditetapkan KPU nanti.
Setelah pelaksanaan pilpres, semua pihak diharapkan bisa bersatu kembali dan saling mendukung untuk membangun negeri.
"Saya sudah sampaikan pada kedua pasangan calon ketika berkunjung ke kantor PP Muhammadiyah beberapa waktu lalu agar berkomitmen siap menang dan siap kalah dan hasil penghitungan KPU harus diterima dengan legowo," kata Din.
Kalaupun ada satu pihak yang merasa ada kecurangan, katanya, akan lebih baik diselesaikan secara hukum, yakni mengajukan gugatan ke MK. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?
-
Muncul SE Kudeta Gus Yahya dari Kursi Ketum PBNU, Wasekjen: Itu Cacat Hukum!
-
Drone Misterius, Serdadu Diserang: Apa yang Terjadi di Area Tambang Emas Ketapang?