Suara.com - Sebanyak 550 petugas gabungan dari Satpol PP, TNI, dan Polri merazia pedagang kaki lima yang berjualan di kawasan wisata Monumen Nasional, Jakarta Pusat.
"Para PKL yang nekat berjualan sudah tak punya etika, hari ini kita lakukan penertiban skala besar melibatkan 500 personil Satpol PP dan 50 dari TNI/Polri," kata Kepala Satuan Satpol PP Jakarta Pusat Yadi di Jakarta, Sabtu (2/8/2014).
Yadi menjelaskan petugas memprioritaskan penertiban di kawasan dalam Monas. Namun, katanya, tidak menutup kemungkinan melakukan razia di luar kawasan Monas jika terdapat pelanggaran.
"Dari penertiban yang kita gelar sejak pukul sembilan tadi, kita berhasil mengamankan 11 penyandang masalah kesejahteraan sosial dan lapak dari PKL, kita angkut dan total ada delapan truk," katanya.
Yadi menambahkan ini merupakan tindak lanjut setelah Unit Pengelola Teknis Taman Monas sudah merasa kesulitan dalam mengatasi PKL yang memanfaatkan momen libur Lebaran untuk berjualan.
"Usai Lebaran masyarakat banyak berkunjung ke Monas, beberapa hari ini Monas terlalu berantakan karena PKL, PKL itu urusannya sama perut kalau hari ini tidak jualan berarti tidak makan," kata Yadi.
Menurut Yadi, barang sitaan dari hasil penertiban akan dibawa ke gudang di Cakung dan nanti akan dimusnahkan.
Lebih jauh, ia mengatakan PMKS yang terjaring selama penertiban akan dilakukan pembinaan di panti sosial.
"Kita mengimbau bagi pengunjung dibiasakan tidak beli makanan dan minuman dari PKL, kan sudah ada kantin, masyarakat bisa beli di sana agar tak memicu PKL jualan dan diharapkan kondisi Monas akan lebih baik," katanya.
Sebelumnya, seorang warga Jakarta penjual kerak telur yang sudah berjualan sekitar sepuluh tahun di sekitar Monas mengatakan bahwa selama libur Lebaran, pengelola Monas memberi dispensasi untuk berjualan di lingkaran dalam.
"Lapak yang kami sewa saat ini sedang direnovasi, jadi kami terpaksa berjualan di lingkaran dalam Monas, tapi hanya sampai liburan Lebaran saja," kata pedagang yang enggan ditulis namanya itu.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
Terkini
-
Prabowo Ingatkan Anak Muda: Kuasai Ekonomi Sebelum Jadi Pemimpin Politik
-
Jakarta Bersih-Bersih: Halte Transjakarta BNN dan Tiang Monorel Masuk Daftar Pembongkaran
-
DPR Akan Panggil Trans7, Cucun: Jangan Demi Rating Malah Memecah Belah Bangsa
-
Sidang Praperadilan Ditolak, Nadiem Makarim Tulis Surat Menyentuh dari Balik Jeruji
-
BPI Danantara dan Pemprov DKI Siap Wujudkan Proyek Energi Sampah November Ini
-
Wapres Gibran Bingung Ditanya CPNS Optimalisasi? Respon Singkatnya Jadi Sorotan!
-
Surya Paloh dan Sjafrie Gelar Pertemuan Tertutup di Kantor Menhan, Ada Sinyal Politik Apa?
-
Komnas Perempuan: Kekerasan Seksual Mei 1998 Tidak Boleh Dihapus dari Sejarah
-
'Sakit Hati' Lama Terbongkar di Pengadilan, Jusuf Hamka: Saya Dizalimi Hary Tanoe
-
Survei: 83,5% Publik Puas Kinerja Prabowo, Program Energi Bahlil Bikin Hemat Triliunan