Suara.com - Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) menegaskan Rumah Transisi yang menjadi markas Tim Transisi hanya bertugas memetakan masalah yang akan dihadapi pemerintahannya mendatang.
Hal itu diungkapkan Jokowi usai rapat di Rumah Transisi, Selasa (5/8/2014) petang, sekaligus meluruskan informasi di media.
“Saya ingin tegaskan, rumah transisi ini bertugas untuk pengambil kebijakan," kata Jokowi di lokasi.
Dia membantah jika disebutkan, Rumah Transisi ini akan menggodok nama-nama menteri untuk kabinetnya, sambil memastikan pemerintahannya tidak akan ada bagi-bagi jatah kursi antara partai politik koalisi pendukungnya.
"Jadi bukan membicarakan kabinet, karena (pemerintahan Jokowi-JK) ini bukan power sharing. Tapi untuk mengetahui pekerjaan apa yang kita lakukan, untuk menentukan priorirtas kita apa," tegas Jokowi.
Disinggung tentang pembentukan Rumah Transisi ini dianggap melangkahi proses hukum yang tengah berlangsung di Mahkamah Konstitusi (MK) tentang sengketa Pilpres 2014, Jokowi membantahnya.
"Lho kita kan memang ingin cepat (kerja). Misalnya kalau mau membentuk kabinet, waktu kampanye juga kan nggak apa-apa. Waktu kampanye terus kita bentuk kabinet bayangan kan nggak apa-apa," katan Jokowi.
Dia juga menolak disalahkan secara etika politik terkait pembentukan Rumah Transisi tanpa menunggu hasil dari MK.
"Nggak apa-apa dong. Apalagi ini sudah ada dari KPU. Tetapi kita sangat menghormati proses di MK," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
Terkini
-
Menhut Raja Juli Rahasiakan 12 Perusahaan 'Biang Kerok' Banjir Sumatra, Alasannya?
-
ICW Soroti Pemulihan Korupsi yang Seret: Rp 330 Triliun Bocor, Hanya 4,84 Persen yang Kembali
-
Boni Hargens Kritik Keras Komite Reformasi Polri, Terjebak dalam Paralisis Analisis
-
Heboh 250 Warga Satu Desa Tewas Saat Banjir Aceh, Bupati Armia: Itu Informasi Sesat!
-
SLHS Belum Beres, BGN Ancam Suspend Dapur MBG di Banyumas
-
DPR Sentil Pejabat Panggul Beras Bantuan: Gak Perlu Pencitraan, Serahkan Langsung!
-
Investigasi Banjir Sumatra: Bahlil Fokus Telusuri Tambang di Aceh dan Sumut
-
Catatan AJI: Masih Banyak Jurnalis Digaji Pas-pasan, Tanpa Jaminan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
-
Geram Titiek Soeharto Truk Angkut Kayu Saat Bencana: Tindak Tegas, Bintang Berapa pun Belakangnya
-
Aplikasi AI Sebut Jokowi Bukan Alumnus UGM, Kampus Buka Suara