Suara.com - Penyebab jatuhnya pesawat latih AS 202 Bravo milik TNI AU, di persawahan Dukuh Kregan Kabupaten Sukoharjo, Jateng, belum bisa dipastikan.
Hal itu diungkapkan Komandan Lanud Adi Soemarmo Surakarta, Kolonel Pnb Agus Radar Sucahyo saat mengecek di lokasi jatuhnya pesawat di kampung Klasman Sukoharjo, Selasa (12/8/2014).
"Kami masih selidiki penyebab kejadian itu. Kami masih menunggu tim pemeriksa ke lokasi kejadian," katanya.
Menurut dia, pesawat latih dengan penumpang seorang instruktur Mayor Pnb Suroso dengan siswanya Sersan Siswa Putu Pandu Pratama tersebut 'take off' dari Bandara di Soemarmo, sekitar pukul 11.00 WIB. Sementara kejadian jatuhnya pesawat sekitar pukul 11.57 WIB.
"Dua penumpangnya selamat dan langsung dibawa ke Lanud Adi Soemarmo dengan helikopter," katanya.
Ia menjelaskan, pesawat latih jenis 202 Bravo merupakan buatan Swiss 1980-an, yang ikutnya Skuadron Pendidikan (Skadik) 101 Yogyakarta berlatih di Lanud Adi Soemarmo.
"Kegiatan ini merupakan latihan rutin bagi siswa anggota TNI AU," katanya.
Menyinggung soal evakuasi pesawat dari lokasinya kejadian, dia menjelaskan, hal tersebut setelah tim pemeriksa dari Jakarta datang ke lokasi.
Sementara pesawat latih yang jatuh di persawahan tersebut menjadi tontonan warga sekitar yang hendak mendekat ke lokasi.
Pesawat itu, sudah ditutup terpal warna cokelat dan dipasang garis polisi, sehingga warga hanya bisa melihat jaraknya sekitar 100 meter.
Pesawat terbang latih dasar jenis AS 202 Bravo milik TNI AU Lanud Adi Soemarmo Surakarta jatuh di tengah persawahan antara Dukuh Kregan dan Klasman Kelurahan/Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa siang. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram