Suara.com - Polda Kalimantan Timur sempat mendeteksi adanya ajakan dari seorang pegawai di Kabupaten Kutai Kartanegara untuk masuk anggota Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
"Awalnya, saya membaca di media dan setelah saya tanyakan, Kapolres Kutai Kartanegara membenarkan dan mengatakan masih dalam pendalaman. Jadi, informasinya ada seorang pegawai yang mengajak keluarganya masuk ISIS. Namun, hal itu sudah ditelusuri dan saat ini sudah tidak ada lagi," kata Kabid Humas Polda Kaltim Komisaris Besar Fajar Setiawan ketika dihubungi dari Samarinda, Selasa (12/8) malam.
Saat itu, katanya, pegawai di Kutai Kartanegara itu belum mengetahui bahaya paham ISIS tersebut.
"Jadi, saat itu dia belum tahu dan setelah maraknya penolakan terhadap faham ISIS di berbagai media massa, maka pegawai itu akhirnya tidak berani kemudian melapor ke polisi dan dia tidak sampai ikut pembaiatan," kata Fajar Setiawan.
Selain di Kabupaten Kutai Kartanegara, ajakan masuk ISIS itu juga sempat merebak di Kota Balikpapan melalui selebaran.
"Beberapa waktu lalu memang terungkap adanya selebaran berupa ajakan untuk masuk ISIS, namun itu sudah lama dan saat ini sudah tidak ada lagi. Namun, pihak Polesta Balikpapan masih terus menelusuri penyebar selebaran ajakan masuk ISIS tersebut," ujarnya.
Polda Kaltim telah melakukan berbagai antisipasi untuk menangkal masuknya paham ISIS di daerah itu.
Bahkan, Kapolda Kaltim Inspektur Jenderal Dicky Atotoy telah memerintahkan seluruh personel kepolisian di daerah itu, baik di desa-desa hingga wilayah perbatasan di Kalimantan Utara untuk memonitor dan mengawasi berbagai kemungkinan masuknya ISIS.
"Kapolda telah menginstruksikan kepada seluruh personel agar berkoordinasi dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama melalui Babinkamtibmas untuk selalu memonitor dan memberikan penyuluhan bahwa perkembangan ISIS itu tidak benar," katanya.
Masyarakat, katanya, diminta menjaga situasi agar tetap kondusif.
"Jadi, seluruh masyarakat baik di Kaltim maupun di Kalimantan Utara untuk bersama-sama menjaga dan tidak terprovokasi ajakan ISIS, sebab hal itu tidak sesuai ajaran agama Islam. Bahkan, seluruh personel di desa-desa hingga perbatasan juga telah diperintahkan agar bersiaga dan memantau kemungkinan masuknya ISIS," kata Fajar Setiawan. [Antara]
Berita Terkait
-
Program Penanaman 1.000 Pohon Gaharu Dorong Ekosistem Industri Berbasis Keberlanjutan
-
110 Anak Direkrut Teroris Lewat Medsos dan Game, Densus 88 Ungkap Fakta Baru
-
Siswa Terduga Kasus Bom Rakitan di SMAN 72 Korban Bullying, Begini Kata Pengamat Teroris
-
Langkah Kecil di Kota Asing: Cerita Mahasiswa Perantau Menemukan Rumah Kedua di Jogja
-
Media Asing Soroti Progres IKN, Kekhawatiran soal Lingkungan dan Demokrasi Jadi Perhatian Utama
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional