Suara.com - Sejumlah saksi dalam sidang gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK) yang dihadirkan banyak yang menonjol ketika bersaksi. Saksi-saksi ini menjadi terkenal mendadak atas kesaksianya di MK yang diliput oleh media seluruh negeri ini.
Kemarin, saksi dari pihak pemohon, Prabowo-Hatta, Novela Mawipa, mencuri perhatian saat beraksi menjadi saksi dalam sidang ini.
Dengan logat kental Papua, Novela dalam bersaksi menjadi keunikan tersendiri bagi masyarakat luas. Hari ini pun, namanya disebut lagi dan ditanyakan kepada Anggota KPU Papua Beatrix Wanane.
Dalam persidangan hari ini, Beatrix mengaku tidak kenal dengan Novela, tapi dia tahu nama Novela memang tengah naik daun saat ini, apalagi di dunia maya.
"Saya baru kenal kemarin di sini. Dia bicara sudah kayak orang Jawa. Tara ada perempuan Papua ngomong begitu. Saya penyelenggara, jadi saya berinteraksi langsung dengan para saksi," kata Beatrix dengan semangat ketika ditanya Hakim Konstitusi Patrialis Akbar dalam sidang, Senin (13/8/2014).
Gaya berapi-api Beatrix hanya ada dalam sidang, namun saat ditemui suara.com di luar jalannya sidang, Beatrix tampak ramah. Disinggung dirinya akan seperti Novela yang terkenal dalam waktu satu hari, Beatrix hanya tertawa.
"Saya sangat tidak kenal. Saya memang sudah lihat tadi (dari berita) tapi tidak sangat kenal dengan dia," kata Beatrix di MK, Jakarta, Rabu (13/8/2014).
Beatrix mengaku, bukan kali pertama dia ikut sidang di MK. Sebab, ini pengalamannya kesekian kalinya sejak pertama kalinya dia ikut sidang pada tahun 2009 lalu.
"Saya memang pertama takut dengan Mahkamah ini, betapa orang-orang di sini sangat hati-hati. Tapi saya terus-menerus (sidang), jadi saya merasa biasa. Karena memang tujuan kita mewujudkan keadilan, tidak ada kendala apa-apa (menghadapi sidang) di sini," ceritanya.
Beatrix menjadi anggota KPU sejak 2008 di Kota Jayapura. Kemudian, pada 2013 dia ikut pendaftara KPU Provinsi Papua dan akhirnya diterima. Sejak menjadi anggota KPU, beberapa kali dia bersaksi dalam sidang sengketa Pemilu di MK.
"Saya sudah beberapa kali di sini, dari 2008, saya menjadi anggota KPU, saya sudah biasa. Waktu Pileg 2009 (jadi saksi), tahun 2010 sidang Pemilihan Walikota Jayapura, lalu Pilgub Papua tahun 2013. Terus Pileg 2014, dan sekarang Pilpres 2014," terangnya.
Buatnya, yang terpenting adalah semangat untuk mewujudkan keadilan dan menjaga keagungan lembaga tempat dia bekerja.
"Karena pekerjaan kami ini adalah mahkota kami. Kami yang kerjakan kami yang mempertanggungjawabkan," katanya.
Kerap tampil di MK, membuatnya kerap diajak teman-temannya yang juga datang untuk bersaksi untuk sengketa Pilkada di wilayah masing-masing. Beatrix pun kerap menemani teman-temannya ini untuk memberikan bantuan psikologis.
"Saya selalu berikan psikologi juga untuk teman-teman saya. Karena kita tidak perlu takut dengan (ancaman) model apapun kalau kita benar," tegasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Kasus Izin Tambang Nikel Konawe Utara Dihentikan, Ini Penjelasan KPK
-
John Kenedy Apresiasi Normalisasi Sungai di Wilayah Bencana, Pemulihan Bisa Lebih Cepat
-
Presiden Buruh: Tidak Masuk Akal Jika Biaya Hidup di Jakarta Lebih Rendah dari Kabupaten Bekasi
-
Kronologi dan 6 Fakta Tenggelamnya Kapal KM Putri Sakinah di Labuan Bajo yang Menjadi Sorotan Dunia
-
KPK Panggil Eks Sekdis Kabupaten Bekasi yang Sempat Diamankan Saat OTT
-
Pramono Anung: Kenaikan UMP Jakarta Tertinggi, Meski Nominalnya Kalah dari UMK Bekasi
-
Polri Kerahkan Tambahan 1.500 Personel, Perkuat Penanganan Bencana Sumatra
-
Cekcok Ponsel Berujung KDRT Brutal di Sawangan, Polisi Langsung Amankan Pelaku!
-
Buruh KSPI Demo Dekat Istana: Tuntut UMP DKI Jadi Rp5,8 Juta, Anggap Angka Pramono Tak Sesuai KHL
-
Menuju Fase Rehabilitasi: Pemerintah Pastikan Sekolah, RSUD, dan Pasar di Sumatra Mulai Pulih