Suara.com - Anggota KPU Provinsi Papua Barat, Filep Wamafma protes dengan salah satu poin gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) yang dilayangkan kubu Prabowo-Hatta pada halaman 186 huruf e.
Filep memprotes karena dalam penjelasan dalil gugatan menyebutka kalau mayoritas warga Papua Barat adalah nasrani dan merupakan basis Organisasi Papua Merdeka (OPM).
"Kami keberatan karena ini satu stigma bagi saya dan kami orang Papua, kami memandang disaksikan oleh semua orang Papua untuk memastikan (itu tidak benar). Bahwa saya dan seluruh orang Papua sudah dijadikan masuk dalam kategori (OPM). Saya anak Papua asli berambut kriting, kulit hitam," katanya dalam persidangan PHPU Pilpres di Kantor MK, Jakarta, Rabu (13/8/2014).
Dia meminta kepada Prabowo-Hatta untuk mencabut pernyataan yang tertuang dalam materi gugatan itu agar stigma yang ini tidak menjadi suatu kebenaran karena sejatinya tidak seperti itu.
"Untuk memerintahkan kepada pemohon mencabut stigma tersebut kepada warga Papua," seru Filep.
Dalam kesempatan ini, dia juga membantah semua dalil yang dilontarkan pihak pemohon, Prabowo-Hatta, dalam gugatan sengketa Pilpres 2014.
Pertama, dia membantah telah terjadi adanya peristiwa besar dalam jalannya proses pemilu presiden (Pilpres) 2014, di Papua Barat.
Dia juga membantah bila seluruh dokumen rekapitulasi tidak ditandatangani oleh salah satu elemen penyelenggara Pemilu dan adanya indikasi keterlibatan KPU dalam pemenangan Pilpres.
"Itu semua tidak ada," tegas Filep.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Gugatan Ijazah Gibran: Tuntutan Mundur Dijawab Peringatan 'Kisruh Ruang Politik
-
PDIP Pecat Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu, Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Kisah Pilu Guru Agama di Usia Senja, 21 Tahun Dedikasi Dibalas Kontrak Paruh Waktu
-
PDIP Resmi Pecat Wahyudin Moridu usai Viral Mau 'Rampok Uang Negara': Tak Bisa Dimaafkan!
-
Dikenal 'Licin!' Spesialis Pencuri Kotak Amal Masjid di Bekasi Kicep Usai Terpergok CCTV
-
Viral! Wali Kota Jakarta Pusat Hampir Kena Tipu Modus Pemindahan KTP Elektronik ke KTP Digital
-
Cemburu Istri Dituduh Selingkuh, Terkuak Motif Pria di Cakung Bakar Rumah
-
Pemprov Sumut Beri SPP Gratis, Internet Gratis, Pelatihan Tenaga Pengajar
-
Daftar 17 Hari Libur Nasional 2026 Resmi Berdasarkan SKB 3 Menteri
-
Pendidikan Ketua PBNU Gus Fahrur, Sebut Food Tray MBG Mengandung Babi Boleh Dipakai setelah Dicuci