Suara.com - Aparat Kepolisian Resor Kediri Kota, Jawa Timur, mengawasi kemungkinan adanya jaringan yang mendukung kelompok radikal, seperti Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) atau kelompok Negara Islam Irak dan Suriah berkembang di wilayah setempat.
"Kami tetap awasi potensi berkembangnya, dan kami pahami titik-titik itu dan harus dieliminasi," kata Kepala Polres Kediri Kota AKBP Budi Herdi Susianto di Kediri, Sabtu (16/8/2014).
Kepolisian setempat kini melibatkan seluruh pihak, baik dari organisasi masyarakat, forum kerukunan umat beragama (FKUBP) ataupun penghayat kepercayaan, sampai dari Pemerintah Kota Kediri.
Bahkan, polisi dengan lembaga-lembaga tersebut juga sudah melakukan deklarasi penolakan berkembangnya paham ISIS yang diselenggarakan di Mapolres Kediri Kota.
Pihaknya menegaskan adanya deklarasi tersebut merupakan komitmen bersama untuk menolak jaringan yang dinilai radikal tersebut. Adanya ISIS ataupun jaringan kelompok radikal lainnya juga dinilai tidak cocok ada di Indonesia.
Budi berharap dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat, bisa menjadikan mereka lebih memahami terkait dengan kelompok tersebut dan larangan pemerintah untuk mendukung ISIS ataupun jaringan yang berafiliasi dengan kelompok tersebut.
Gubernur Jatim Soekarwo juga sudah membuat komitmen dan menandatangani Peraturan Gubernur (Pergub) tentang larangan gerakan ISIS. Pergub Nomor 51 Tahun 2014 itu berisi empat pasal sebagai dasar bagi penegak hukum untuk melarang ISIS berkembang di Jatim. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?