Suara.com - Panglima Komando Daerah Militer IX/Udayana, Mayor Jenderal TNI Wisnu Bawa Tenaya, mengingatkan masyarakat untuk tidak terprovokasi terkait hasil sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi.
"Jangan pernah masyarakat terprovokasi situasi dan kondisi di manapun, agar kita semua tertib dan hidup rukun," katanya saat melakukan gelar pasukan siaga pengamanan keputusan MK di Denpasar, Kamis (21/8/2014).
Diakuinya, situasi di jajaran Kodam IX/Udayana yang meliputi Bali-Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat tetap kondusif.
"Saya cek pagi tadi di Atambua dan Manggarai, NTT, semua aman. Begitu juga di NTB dan Bali," ucapnya.
Namun, ia enggan menyatakan terdapat indikasi adanya gangguan keamanan berkepanjangan sehingga diperlukan adanya pergelaran pasukan jelang ataupun pascakeputusan MK.
"Bukan begitu (gangguan keamanan berkepanjangan). Tetapi sebagai antisipasi saja," ucapnya.
Khusus di Pulau Dewata, Wisnu mengingatkan masyarakat, baik pendukung dua pasangan Capres-Cawapres, Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK, untuk menjaga keamanan mengantisipasi gangguan keamanan pasca-keputusan sengketa Pilpres di MK.
Apalagi Bali, kata dia, merupakan daerah tujuan wisata dunia yang tentunya memerlukan keamanan dan ketertiban.
"Kami akan jaga keamanan ketertiban dan kenyamanan anak bangsa. Terutama di Bali, sebagai 'central gravity of tourism' untuk memberi kesejukan dan kedamaian," ujar Pangdam. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO