Suara.com - Pengawalan terhadap Gubernur DKI Jakarta itu makin ketat sejak Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) dan memantapkan posisi Joko Widodo (Jokowi) menjadi presiden.
Pengetatan terlihat bukan hanya di kediamannya di Rumah Dinas Gubernur DKI Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat.
Pengamanan juga terlihat di Rumah Transisi, lokasi di mana Jokowi dan timnya merancang program visi-misi di pemerintahannya mendatang, juga diperketat, ketika dia berkunjung pada Minggu (24/8/2014) sore.
Jokowi mulai dikawal Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) ke mana pun dia pergi. Dia pun juga sudah menggunakan mobil Mercedez Benz (Mercy) S-Class berplat nomor B 1190 RFS.
Iringannya pun makin panjang, ada dua mobil jeep berwarna hitam dan putih, dua Yamaha FZ-1 dengan masing-masing dua penumpang bersenjata laras panjang.
Pantauan di Rumah Transisi, di Jalan Situbondo, Menteng, Paspampres langsung melakukan penjagaan VVIP. Pasukan berseragam batik ini pun disebar untuk pengamanan ring 1 Jokowi.
Masuk ke gerbang rumah, dua orang penjagaan Paspampres mulai melakukan pemeriksaan pengunjung yang ingin memasuki rumah tersebut, termasuk media. Pemeriksaan sederhana dilakukan oleh dua Paspampres ini, dengan cara melihat isi tas dan jaket pengunjung yang datang.
Sementara di bagian halaman rumah atau tepatnya di depan pintu masuk ke ruang utama rumah tersebut, metal detector portable yang bisa dibongkar pasang juga telah berdiri tegak. Tak lupa juga kamera pengintai bertengger di setiap sisi rumah yang semakin memperketat pengamanan.
"Metal detector ini dirakit dalam waktu 10 menit jadi tidak butuh waktu lama untuk melakukan sterilisasi," kata salah satu Paspampres yang enggan disebutkan namanya.
Jokowi saat ini diketahui tengah melangsungkan rapat dirumah bernuansa putih itu. Di lokasi sendiri sudah terlihat ada Ketua Tim Transisi, Rini Sumarno, serta beberapa anggota tim lainnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu