Suara.com - Indonesia Police Watch mengapresiasi langkah Polda Metro Jaya menyita tiga truk Unimog milik pendukung Prabowo Subianto. Truk ini dibawa dalam demonstrasi terkait putusan sengketa Pilpres 2014 di Mahkamah Konstitusi beberapa waktu yang lalu.
Namun, IPW mendesak Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Dwi Priyatno untuk membuka identitas pemilik ketiga Unimog tersebut serta apa motivasi membawanya ke dalam aksi unjuk rasa.
Unimog adalah kendaraan paramiliter atau kendaraan angkut untuk kegiatan militer, terutama di medan perang.
"Dengan kondisinya seperti itu, seharusnya hanya instansi militer yang berhak memakai dan menggunakan Unimog. Sebab itu pemerintah harus melarang kalangan sipil memiliki dan menggunakan Unimog," kata Neta S Pane, Ketua Presidium IPW dalam pernyataan pers yang diterima suara.com, Senin (25/8/2014).
IPW menyebut sangat ironis, kendaraan Unimog bisa digunakan dalam demo pendukung Prabowo di MK.
Menurut Neta penggunaan truk paramiliter dalam aksi demonstrasi bisa menimbulkan tiga hal. Pertama, menjadi alat provokasi. Kedua, bisa membuat massa beranggapan bahwa aksi mereka didukung kalangan militer sehingga massa cenderung agresif dan radikal. Ketiga, kehadiran ketiga Unimog membuat aparat kepolisian kerepotan mengendalikan demo.
Terbukti, kata Neta, dalam aksi di MK kemarin, Unimog digunakan untuk memprovokasi massa dan polisi, dengan cara melindas barikade kawat berduri. Selain itu, Unimog juga menabrak dua polisi hingga harus dirawat di rumah sakit. Aksi provokasi Unimog ini berhasil memprovokasi massa hingga mereka melempari polisi.
Akibatnya, polisi membalas dengan tembakan air dari armada water cannon.
Dari kasus ini, IPW berharap polisi memproses sopir dan pemilik Unimog secara hukum. Jika Unimog itu tidak memiliki izin, polisi harus menyitanya. Jika surat-suratnya lengkap, Polri harus menjelaskan bagaimana izin dan surat-surat tersebut diperoleh.
Dari kasus ini, pemerintah didesak bersikap tegas dan konsisten untuk tidak mengizinkan sipil memiliki kendaraan paramiliter, seperti Unimog. IPW melihat saat ini ada sejumlah orang sipil memiliki kendaraan paramiliter. Bahkan, ada konglomerat yang memiliki perusahaan jasa pengamanan melengkapi dirinya dengan kendaraan paramiliter.
"Hal-hal seperti ini perlu ditertibkan agar di negeri ini tercipta tertib sipil dan atribut militer tidak dibentur-benturkan demi kepentingan pribadi dan kelompok," kata Neta.
Secara terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan saat ini polisi masih menunggu kedatangan pemilik tiga Unimog. Rikwanto mengatakan belum tahu identitas pemilik kendaraan besar tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh