Suara.com - Kabut asap yang menyaput Kota Sampit Kabupaten, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, pada Sabtu (6/9/2014) pagi, makin parah. Asap muncul dari kebakaran lahan hutan yang terjadi di kawasan tersebut.
Akibatnya, masyarakat harus menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.
"Asapnya makin parah dibanding kemarin. Sudah dua hari ini asap yang mulai pekat. Untung kemarin saya sudah beli masker karena khawatir asap makin parah, ternyata benar. Tiap pagi asap cukup pekat," kata Santi, salah seorang warga Sampit.
Asap cukup pekat terlihat pada dini hari hingga sekitar pukul 06:30 pagi, padahal saat itu masyarakat Sampit mulai beraktivitas, khususnya pelajar dan orang tua yang mengantar anaknya ke sekolah.
Sebagian warga yang membawa anak-anak, umumnya memakaikan masker kepada anak mereka karena anak-anak paling rentan terserang penyakit akibat asap, seperti infeksi saluran pernafasan akut.
Jarang pandang juga mulai terbatas sekitar 200 hingga 300 meter sehingga pengendara harus mengurangi kecepatan dan tetap menyalakan lampu kendaraan agar tidak bertabrakan dengan pengendara lainnya.
Begitu polisi lalu lintas yang bertugas mengatur lalu lintas pada pagi hari, hampir semuanya mengenakan masker. Seperti terlihat di sepanjang Jalan Achmad Yani, para polisi yang bertugas mengatur lalu lintas, khususnya di depan sekolah-sekolah di sepanjang jalan tersebut, terlihat mengenakan masker untuk mencegah menghirup asap.
Sementara itu, sejumlah sekolah kini mulai mengurangi kegiatan di luar sekolah pada pagi hari. Saat asap cukup pekat, kegiatan rutin senam pagi akan ditiadakan untuk mencegah siswa mereka terserang penyakit akibat kebanyakan menghirup asap.
"Senam pagi kami tiadakan kalau asapnya pekat seperti sekarang ini. Tapi untuk kegiatan lainnya tetap berjalan karena biasanya makin siang asapnya makin berkurang dan hilang," kata Ana, salah seorang guru setempat.
Makin pekatnya asap disebabkan oleh kebakaran lahan yang terus terjadi di sejumlah tempat di Sampit. Petugas pemadam kebakaran bekerja keras memadamkan kebakaran yang lokasinya bisa mereka jangkau karena sebagian terjadi di lokasi yang sulit dijangkau. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut
-
Roy Suryo Sindir Keras Acara UGM yang Dihadiri Menteri Sepi Peminat: Ini Karma Bela Ijazah Jokowi!
-
Dokter Tifa Bongkar Cuitan Akun Fufufafa Soal 'Lulusan SMP Pengen Mewah': Ndleming!
-
Mardiono Tinggalkan Arena Muktamar Usai Disoraki, Agus Suparmanto Terpilih Aklamasi Jadi Ketum PPP