Suara.com - Jajaran menteri dan pejabat setingkat menteri dalam kabinet pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla serta mantan presiden dan wakil presiden akan mendapatkan mobil dinas baru, Mercedes-Benz. Apakah presiden terpilih Joko Widodo akan mengeluarkan aturan main untuk penggunaan mobil dinas mewah itu?
"Dilantik saja belum kok. Nanti setelah dilantik," kata Jokowi di Balai Kota Jakarta, Rabu (10/9/2014).
Beberapa bulan yang lalu Jokowi pernah dimintai pendapat oleh Menteri Sekretariat Negara Sudi Silalahi terkait pengadaan mobil dinas. Waktu itu, Jokowi menyarankan agar tidak usah pakai mobil baru, cukup mobil yang sudah ada sekarang saja. Tapi, ternyata mobil dinas baru tetap akan diadakan.
"Kan sudah nelpon saya, sudah saya sampaikan, telpon saya, saya katakan, gak usah beli mobil, pakai yang lama saja. Tapi sekali lagi, itu bukan wilayah saya, kewenangan saya. Saya masih gubernur. Saya gubernur melakukan apa?" katanya.
Jokowi mengatakan alasannya menyarankan agar kendaraan dinas mrnggunakan mobil yang lama untuk efisiensi anggaran negara.
"Efisiensi dong. Kalau saya ditanya jawaban saya tidak usah beli. Tapi ya nggak apa-apa kalau sudah dibeli, bukan wewenang saya," kata dia.
Berdasarkan pengumuman pemenang lelang bernomor Peng-03/PPBJ-PKMPSM/08/2014 yang diterbitkan situs setneg.go.id, pemenang lelang pengadaan itu adalah PT Mercedes-Benz Indonesia. Penetapan pemenang lelang diputuskan pada 28 Agustus 2014. Anggaran pengadaan mobil dinas menteri mencapai Rp91 miliar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional