Suara.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menyampaikan strategi AS untuk menghancurkan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Strategi tersebut dilaksanakan melalui empat tahapan.
Berikut adalah empat tahapan yang disampaikan Obama dalam pidatonya di Cross Hall, Gedung Putih, Washington DC, hari Rabu (10/9/2014). Pidato tersebut disiarkan ke seluruh negeri melalui tayangan televisi.
Pertama, AS akan menggelar serangan udara sistematis melawan teroris. Serangan itu dilakukan dengan melakukan kerja sama dengan pemerintah Irak.
"Dengan pemerintah Irak, kami akan memperluas upaya kami untuk melindungi warga negara dan misi kemanusiaan kami, jadi kami memukul target ISIL bersama-sama dengan pasukan Irak," kata Obama.
Kedua, AS akan meningkatkan dukungannya terhadap pasukan yang memerangi ISIS di darat. AS akan mengirim 475 personel tambahan ke Irak.
"Kami akan mengirimkan 474 personel tambahan ke Irak. Seperti yang saya katakan sebelumnya, personel Amerika ini tidak punya tugas berperang - kami tidak akan terlibat dalam perang darat lagi di Irak. Namun mereka diperlukan untuk mendukung pasukan Irak dan Kurdi dengan latihan, intelijen, dan peralatan," ujar Obama.
Obama juga menegaskan tidak akan menggandeng Presiden Suriah Bashar Al-Assad untuk memerangi ISIS. Sebaliknya, Obama justru akan mempersenjatai pasukan oposisi Suriah yang dianggap mampu melawan ISIS.
Ketiga, AS akan terus melumpuhkan kemampuan ISIS dari dalam, terutama soal pendanaan.
"Bekerja sama dengan mitra kami, kami akan melipatgandakan usaha kami untuk memotong jalur pendanaan (ISIS), meningkatkan intelijen, memperkuat pertahanan, melawan ideologi yang disebarkan, dan masuknya pejuang asing ke Timur Tengah. Dalam waktu dua pekan ke depan, saya akan menggelar rapat dengan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk memobilisasi komunitas internasional guna mendukung upaya ini," ungkap Obama.
Keempat, AS akan menyediakan bantuan kemanusiaan kepada warga sipil tak berdosa yang jadi korban gerakan ISIS.
"Ini termasuk warga Muslim Sunni dan Syiah yang berisiko, demikian pula dengan puluhan ribu warga Kristiani dan minoritas religius. Kami tidak menginginkan komunitas tersebut keluar dari tanah kelahiran mereka," ujar Obama.
Obama menegaskan bahwa dirinya tidak akan ragu menyerang kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Obama juga mengatakan, tidak akan ada tempat aman untuk ISIS. (Reuters)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Akal Bulus Pasutri Polisi Gadungan: Pura-pura Istri Pendarahan, Mobil Sopir Online Lenyap
-
Geger Siswa SMPN 19 Tangsel Tewas Diduga Dibully, Mendikdasmen: Saya Akan Dalami Kasus Ini!
-
Operasi Langit di Cilacap: BNPB 'Halau' Hujan Demi Percepat Evakuasi Korban Longsor
-
Perjalanan Cinta Rugaiya Usman dan Wiranto
-
RUU KUHAP Dikebut Tanpa Suara Publik, Anggota Komisi III DPR Terancam Dilaporkan ke MKD
-
Viral Hewan Ragunan Kurus Diduga Dana Jatah Makan Ditilep, Publik Tuntut Audit
-
Kabar Duka! Istri Wiranto, Rugaiya Usman Meninggal Dunia di Bandung
-
Geger Bayi di Cipayung: Dibuang di Jurang, Ditemukan Hidup dalam Goodie Bag Saat Kerja Bakti
-
Tegas! Pramono Anung Larang Jajarannya Persulit Izin Pembangunan Rumah Ibadah di Jakarta
-
Pramono Bantah Isu Tarif LRT Rp160 Ribu: Jadi Saja Belum