Suara.com - Dua lembaga perkumpulan kepala daerah, Asosiasi Pemerintah Kababupaten Seluruh Indonesia (APKASI) ) dan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) mengancam akan melakukan aksi besar-besaran jika DPR akhirnya mengesahkan mengapuskan mekanisme Pilkada langsung.
Ketua APKASI Isran Noor mengklaim sudah menyiapkan opsi demonstrasi kalau sebagian fraksi di DPR tetap ‘ngotot’ dengan pendapatnya agar Pilkada lewat pemungutan suara di DPRD.
"Itu opsi-opsi yang paling bawah (akan ada aksi), kalau hal itu tidak bisa dipertimbangkan," ucapnya di Hotel Sahid, Jakarta, Kamis (11/9/2014).
Isran juga menyarankan agar Pilkada dilakukan secara serentak di tingkat kabupaten/kota dan provinsi.
Sementara menanggapi tudingan jika Pilkada langsung akan menimbulkan korupsi, Isran menganggap kesimpulan itu dianggap berlebihan.
"Ini adalah kesimpulan yang berlebihan dan lebay," kata Isran.
"Saya ingin menanggapi ada sekian ratus kepala daerah seolah-olah terjadinya korupsi yang pemilihan langsung, sampai sekarang tidak ada bukti-bukti di persidangan ada korupsi karena pilkada dipilih langsung," tambahnya.
Isran mengatakan, Indonesia belum memiliki sistem pencegahan anti korupsi yang dapat membuat efek jera pelakunya.
"Yang jadi persoalan sekarang persoalan sistem saja, kalau dikaitan pilkada langsung banyak menimbulkan korupsi, di Jakarta banyak korupsi besar, apakah ini karena pemilihan pilkada langsung?" pungkasnya
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
'Cuma Masalah Waktu', KPK Janji Umumkan Tersangka Korupsi Haji Rp1 Triliun
-
Walau Berat, Gibran Bisa Berdamai dengan Subhan Palal soal Gugatan Rp125 Triliun, Apa Syaratnya?
-
Didukung Christine Hakim, Istri Usai Praperadilan: Kami Percaya Integritas dan Hati Nurani Nadiem
-
Diam-Diam KPK Periksa Gubernur Kalbar, Dalami Soal DAK Hingga Proyek Pembangunan Jalan
-
Reaksi PDIP soal Jokowi Temui Prabowo: Kami Yakin Presiden Atasi Masalah Bangsa Tanpa 'Cawe-cawe'
-
Pabrik Kopi di Matraman Jaktim Ludes Dilumat Api, Pemicu Kebakaran karena Apa?
-
Diresmikan Ahmad Luthfi, Desa Tersono Batang Jadi Contoh Desa Mandiri Kelola Sampah
-
Radiasi di Cikande Jadi Alarm Awal: Mengapa Edukasi dan Respons Cepat Sangat Penting
-
Prabowo Ungkap Monasit Senilai Ribuan Triliun di Balik Kerugian Negara Rp300 T
-
Sodorkan Bukti Baru ke Polisi, Keluarga Arya Daru Ngotot Kasus Dibuka Lagi: Ada Kejanggalan?