Suara.com - Tentara Pakistan telah menangkap sekelompok militan Taliban yang menembak Malala Yousafzai, aktivis remaja yang memperjuangkan pendidikan bagi kaum perempuan di negerinya.
Militan Taliban Pakistan telah mengaku bertanggung jawab atas penembakan Malala pada tahun 2012 silam. Malala ditembak karena nekat memperjuangkan hak-hak perempuan untuk memperoleh pendidikan. Dua orang pelajar perempuan lainnya juga terluka dalam aksi penembakan tersebut.
Menurut keterangan kepala bidang pers militer Pakistan Asim Bajwa, sebanyak 10 penyerang telah diidentifikasi dan ditangkap.
Malala selamat dari maut dan diterbangkan ke Inggris untuk mendapat perawatan. Sejak saat itu, Malala menjadi simbol perlawanan terhadap militan yang beroperasi di kawasan tempat tinggal suku Pashtun, Pakistan bagian barat laut.
Atas perjuangannya, Malala meraih penghargaan hak asasi manusia dari Uni Eropa dan dinominasikan untuk memperoleh Hadiah Nobel Perdamaian tahun lalu.
Saat ini, Malala masih tinggal di Inggris. Malala belum bisa kembali ke kampung halamannya karena Taliban mengancam untuk membunuh dirinya dan anggota keluarganya. (Reuters)
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
DPR Usul Presiden Bentuk Kementerian Bencana: Jadi Ada Dirjen Longsor, Dirjen Banjir
-
Pemerintah Pulangkan 2 WN Belanda Terpidana Kasus Narkotika Hukuman Mati dan Seumur Hidup
-
Aksi 4 Ekor Gajah di Pidie Jaya, Jadi 'Kuli Panggul' Sekaligus Penyembuh Trauma
-
Legislator DPR Desak Revisi UU ITE: Sikat Buzzer Destruktif Tanpa Perlu Laporan Publik!
-
Lawatan ke Islamabad, 6 Jet Tempur Sambut Kedatangan Prabowo di Langit Pakistan
-
Kemensos Wisuda 133 Masyarakat yang Dianggap Naik Kelas Ekonomi, Tak Lagi Dapat Bansos Tahun Depan
-
27 Sampel Kayu Jadi Kunci: Bareskrim Sisir Hulu Sungai Garoga, Jejak PT TBS Terendus di Banjir Sumut
-
Kerugian Negara Ditaksir Rp2,1 T, Nadiem Cs Segera Jalani Persidangan
-
Gebrakan KemenHAM di Musrenbang 2025: Pembangunan Wajib Berbasis HAM, Tak Cuma Kejar Angka
-
LBH PBNU 'Sentil' Gus Nadir: Marwah Apa Jika Syuriah Cacat Prosedur dan Abaikan Kiai Sepuh?