Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kini tengah mencari bukti dugaan suap yang diberikan oleh salah satu terdakwa kasus suap kepada Bupati Biak Numfor, Teddy Renyut.
Teddy dalam persidangan sempat mengaku pernah memberikan uang kepada Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), Helmi Faisal untuk membiayai perjalanan Helmi beserta istri ke Madinah.
"Memang benar ada keterangan di persidangan oleh Teddy Renyut tentang adanya pemberian uang, dan KPK pasti mendengarkannya, dan kalau sudah ada bukti-bukti yang kuat maka akan dilakukan penyelidikan," kata Johan Budi di Gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (15/9/2014).
Berdasarkan keterangan Teddy, dirinya memberikan uang tersebut atas permintaan staf khusus Helmi, Sabililah Ardi.
"Total uang yang saya berikan Rp290 juta untuk perjalanan menteri dan istrinya ke Maddinah, dan saya beri kepada Sabililah,' kata Teddy saar hadir sebagai saksi untuk Yesaya Sombuk di Pengadilam Tipikor, Senin (15/9/2014).
Untuk membuka semua kasus yang menimpa dirinya dengan kementerian PDT ini, Teddy sudah mengajukan diri untuk menjadi justice collaborator kepada Majelis Hakim. Dia pun siap untuk bekerja sama dengan KPK untuk membuka semuanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
Pasar Jaya Gerak Cepat, Penampungan 350 Pedagang Kramat Jati Siap dalam 3 Hari
-
Habib Syakur: Gosip Dito Ariotedjo-Davina Tak Boleh Tutupi Fokus Bencana Sumatra
-
Toko Plastik Simpan Karbit Diduga Sumber Api Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati
-
Kemenbud Resmikan Buku Sejarah Indonesia, Fadli Zon Ungkap Isinya
-
Respons Imbauan Mensos Donasi Bencana Harus Izin, Legislator Nasdem: Jangan Hambat Solidaritas Warga
-
Pagi Mencekam di Pasar Kramat Jati, 350 Kios Pedagang Ludes Jadi Arang Dalam Satu Jam
-
Antisipasi Bencana Ekologis, Rajiv Desak Evaluasi Total Izin Wisata hingga Tambang di Bandung Raya
-
Ketua Komisi III DPR: Perpol 10 Tahun 2025 Konstitusional dan Sejalan dengan Putusan MK
-
Kuasa Hukum Jokowi Singgung Narasi Sesat Jelang Gelar Perkara Ijazah Palsu
-
350 Kios Hangus, Pemprov DKI Bentuk Tim Investigasi Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati