Suara.com - Sembari memperlihatkan telapak tangan kanannya yang lecet memerah, Eko Yuli Irawan terduduk saat diwawancarai wartawan, setelah dirinya merebut medali perunggu, Minggu (21/9/2014) malam, di Incheon, Korsel.
"Ini bukan alasan saya tidak mampu meraih emas atau perak," kata lifter kelahiran Lampung 24 Juli 1989 itu, yang membuka telapak tangannya untuk diperlihatkan kepada wartawan.
Eko Yuli menceritakan bahwa telapak tangannya sedikit lecet dan memerah ketika dirinya melakukan pemanasan menjelang angkatan clean & jerk.
"Waktu saya pemanasan di belakang untuk clean & jerk, telapak tangan saya sedikit terganggu, tapi tidak terlalu masalah saya pergunakan untuk angkatan," kata peraih medali perunggu Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade London 2012.
Putra dari pasangan Saman dan Wastiah itu kalah bersaing melawan atlet Korea Utara dan Tiongkok yang masing-masing merebut medali emas dan perak pada pertandingan di kelas 62kg putra.
"Mereka memang masih jauh lebih baik dari saya, Kim (atlet Korut) itu juara Olimpiade dan Chen Lijin (Tiongkok) itu juara dunia, tapi saya puas bisa meraih perunggu di Asian Games ini," ungkap atlet peraih emas di SEA Games Thailand 2007, Laos 2009, dan Indonesia 2011 serta peraih emas di beberapa kejuaraan dunia junior itu.
Eko Yuli menyatakan masih punya ambisi untuk membuktikan bahwa dirinya layak menjadi legenda olahraga angkat besi dengan memenangi Olimpiade 2016 di Brazil mendatang.
"Ambisi saya adalah Olimpiade di Brazil nanti, saya ingin menciptakan sejarah, tapi apa yang saya angankan itu tidak semudah membalik tangan, pesaing saya juga semakin kuat," tambah suami dari Masitah.
Ditanya tentang perjalanan dirinya menjadi seorang atlet angkat besi, Eko Yuli mengatakan perjalanannya cukup unik.
"Saya dikenalkan olahraga angkat besi dari pelatih pertama saya yaitu Yon Haryono," ungkapnya.
"Sebelumnya saya tidak mengira bisa menjadi atlet nasional. Melakukan latihan angkat besi karena ajakan teman-teman sehabis menggembala kambing. Saat SD saya mempunyai empat kambing milik bapak untuk 'diangon' tiap hari," begitu Eko mengisahkan.
Setelah "mengangon" kambing di kawasan Metro Lampung, katanya, dia diajak temannya mengintip latihan angkat besi binaan Yon Haryono. Saat sedang mengintip itulah dia ketahuan pelatih itu, dan kemudian diajak untuk ikut latihan angkat besi. Dia lantas menuruti ajakan itu tanpa beban.
Pada keesokan harinya, Eko langsung membawa sepatu dan kaos untuk melakukan latihan angkat besi usai menggembalakan kambing. Dari situlah ia mendapat restu orang tuanya.
"Bapak memberikan ijin melakukan latihan angkat besi dengan syarat menggembala kambing dulu. Saat itu saya memasuki usia 11 tahun. Ketika memasuki usia 12 tahun, saya langsung diintruksikan mengikuti kejuaraan nasional di Indramayu, Jabar," ungkapnya mengakhiri wawancara itu. [Antara]
Berita Terkait
- 
            
              Indra Sjafri Diyakini Bakal Pertahankan Medali Emas SEA Games 2025, Mengapa?
- 
            
              Woodball Indonesia 'Menggila' di Hong Kong! 8 Emas Jadi Bekal Tampil Ganas di SEA Games 2025
- 
            
              Erick Thohir Sebut Atlet Indonesia yang Dikirim untuk SEA Games 2025 Meningkat Drastis
- 
            
              Jens Raven Berambisi Pertahankan Medali Emas SEA Games, Mungkin Terwujud?
- 
            
              Pahlawan Baru Garuda Muda, Jens Raven Bidik Medali Emas SEA Games 2025 di Thailand
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Jadi Penyebab Banjir di Jati Padang, Pramono Minta Tanggul Baswedan Segera Diperbaiki
- 
            
              Jakarta Siaga 25 Hari ke Depan! Waspada Cuaca Ekstrem dan Banjir Mengintai
- 
            
              Bobby Nasution Temui Guru Honorer Saling Lapor Polisi dengan Ortu Siswa, Dorong Penyelesaian Damai
- 
            
              Pemprov DKI Bakal Berikan Santunan Korban Pohon Tumbang, Ini Syaratnya
- 
            
              Isu Pork Savor yang Beredar di Media Sosial, Ajinomoto Indonesia Tegaskan Semua Produknya Halal
- 
            
              46 Anak SMP Nyaris Tawuran, Janjian via DM Berujung Diciduk Polisi
- 
            
              Roy Suryo Soroti Perayaan Sumpah Pemuda ala Gibran: Sungguh Membagongkan!
- 
            
              Pekan Terakhir BBW Jakarta 2025: Pesta Buku, Keceriaan Keluarga, dan Bawa Pulang Mobil Listrik
- 
            
              Pramono Buka Luas Ruang Inovasi, Pengamat: Patut Diapresiasi
- 
            
              Apa Hebatnya Soeharto? Ini Balasan Politisi PSI ke PDIP