Suara.com - Anda pasti mengira seorang presiden hidup dikelilingi pengawal dan tinggal di rumah yang mewah. Tetapi tidak demikian halnya dengan presiden yang satu ini, Jose Mujica. Gaya hidupnya sangat berbeda dengan presiden pada umumnya.
Selama lebih dari 30 tahun, Presiden Uruguay ini bersama istrinya tinggal di sebuah rumah kecil di peternakan di dekat ibu kota Montevideo. Rumah tersebut hanya memiliki satu kamar tidur.
Dalam sebulan, sebenarnya ia menerima gaji sebesar Rp144,5 juta. Tetapi, ia memberikan 90 persen dari gajinya untuk amal. Tak heran dengan sisa gajinya tersebut, ia dijuluki presiden termiskin di dunia.
Ia juga salah satu dari sekian presiden yang sangat dicintai rakyatnya dengan kebijakan-kebijakannya yang kerap mengundang kontroversi.
Beberapa kebijakannya adalah melegalkan ganja, pernikahan sesama jenis dan aborsi. Untuk pengamanan, ia tak meminta banyak orang. Hanya dua orang polisi dan Manuela, anjing berkaki tiga. Sehari-harinya, ia hanya mengendarai mobil mungilnya, VW Beetle.
Mujica juga memiliki masa lalu yang menarik. Ia adalah pimpinan kelompok gerilyawan pada tahun 1960-an. Untuk membiayai perjuangannya, ia tak segan merampok bank. Sempat dipenjara selama 13 tahun sebelum akhirnya dilepaskan pada 1985 karena mendapat amnesti.
Ia juga dikenal sebagai seseorang yang selalu bicara blak-blakan. Dalam pidatonya saat konferensi Rio +20 pada 2012, ia secara gamblang melakukan kritik pedas terhadap konsumerisme. Pidato yang diunggah di Youtube ini ditonton oleh lebih dari 3 juta orang. (News)
Berita Terkait
-
Dari Gang Kecil Uruguay ke Panggung Dunia: Lahirnya Futsal
-
Awalnya Bukan dari Brazil! Ini Asal-usul Futsal yang Mengejutkan
-
3 Pemain Top Dunia yang Akan Dihadapi Timnas Indonesia Jika Terima Ajakan Uji Coba Uruguay
-
3 Dampak Positif Jika Timnas Indonesia Terima Tantangan dari Uruguay
-
Wacana Uji Coba Mencuat, Ini Perbandingan Peringkat FIFA Timnas Indonesia vs Uruguay
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO