Suara.com - Di tengah-tengah kunjungan kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Jepang, Kepala Negara dan pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra bertemu secara khusus di Kyoto.
Pertemuan tersebut diungkapkan oleh Yusril melalui Twitter @Yusrilihza_Mhd.
Mantan Menteri Hukum dan HAM itu mengungkapkan bahwa ketika itu ia tengah berada di Tokyo, sedangkan SBY berada di Kyoto. Yusril mengatakan dihubungi SBY pada malam tanggal 27 September. SBY meminta waktu bertemu untuk meminta masukan sehubungan dengan UU Pilkada yang telah disahkan DPR pada Jumat (26/9/2014).
Dalam pertemuan tersebut, Presiden didampingi Menko Polhukam, Menko Perekonomian, Seskab dan Dubes RI untuk Jepang.
"Saya telah memberikan masukan yang saya anggap paling baik dan paling bijak untuk mengatasi persoalan tersebut," kata Yusril.
Namun, Yusril tidak menjelaskan secara rinci apa saja jalan keluar yang disarankannya. Mengenai hal itu, kata Yusil, sebaiknya Presiden sendirilah yang menjelaskan kepada publik.
Salah satu saran Yusril kepada SBY adalah agar SBY tidak usah menandatangani dan mengundangkan RUU tersebut sampai jabatannya habis, Oktober 2014.
"Sementara Presiden baru yang menjabat mulai 20 Oktober juga tidak perlu tandatangani dan undangkan RUU tersebut," kata Yusril.
Sebab, kata Yusril, Presiden baru tidak ikut membahas RUU. Dengan demikian, Presiden baru dapat mengembalikan UU ke DPR untuk dibahas lagi.
Yusril juga mengungkapkan ia telah berkomunikasi dengan Jokowi sebagaimana yang diminta SBY untuk membicarakan tentang jalan keluar tersebut.
Sekitar 30 menit usai pertemuan dengan SBY, Yusril langsung menghubungi Jokowi melalui telepon.
"Pada intinya Presiden terpilih Joko Widodo dapat memahami jalan keluar yang saya sarankan, yang saya anggap terbaik bagi semua pihak," kata Yusril.
Yusril berharap solusi tersebut merupakan jalan tengah terbaik untuk mengatasi persoalan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar
-
Detik-detik Mencekam Pesawat Oleng Lalu Jatuh di Karawang, Begini Kondisi Seluruh Awaknya
-
Inovasi Layanan PT Infomedia Nusantara Raih Penghargaan dari Frost & Sullivan
-
PAD Naik Drastis, Gubernur Pramono Pamer Surplus APBD DKI Tembus Rp14 Triliun
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota
-
Selidiki Kasus BPKH, KPK Ungkap Fasilitas Jemaah Haji Tak Sesuai dengan Biayanya
-
Ada Terdakwa Perkara Tata Kelola Minyak Mentah Pertamina Tersandung Kasus Petral, Ada Riza Chalid?