Suara.com - Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko, menyematkan brevet kehormatan dan baret hitam kepada 29 gubernur se-Indonesia atas dedikasi dan pengabdiannya sebagai mitra pertahanan negara TNI serta sekaligus sebagai penegakan menjadi keluarga besar TNI.
Dalam penyematan brevet kehormatan dan baret hitam kepada para gubernur itu, Panglima TNI didampingi oleh sejumlah Kepala Staf TNI melalui upacara militer di Dermaga Ujung Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), Surabaya, Jawa Timur, Senin (6/10/2014).
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko dalam amanatnya mengatakan, konsep pertahanan negara yang bersifat semesta merupakan salah satu strategi perang yang dimiliki TNI dengan mendayagunakan serta melibatkan seluruh warga negara, wilayah dan sumber daya nasional lainnya yang dipersiapkan secara dini oleh pemerintah, sehingga diharapkan memiliki kekuatan daya tempur optimal.
"Oleh karena itu diperlukan usaha bersama segenap komponen bangsa Indonesia guna meningkatkan kemampuan dalam sistem pertahanan negara melalui pertahanan wilayah, sehingga sekalipun ancaman terjadi terhadap kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI, maka Indonesia akan tetap utuh," tuturnya.
Menurut dia, peningkatan pertahanan negara itu bisa dilakukan dengan mengoptimalkan daerah pangkal perlawanan di setiap provinsi.
Tugas memberdayakan wilayah pertahanan di daerah-daerah, kata dia, dilaksanakan oleh semua kekuatan TNI dalam bentuk komando kewilayahan tertinggi di jajaran TNI hingga tingkat terbawah, seperti koramil dan Babinsa. Hal itu tentunya senada dengan tugas Pemda dalam menyiapkan potensi daerah menjadi kekuatan pertahanan.
Sebelum pemberian brevet, para gubernur seluruh Indonesia mengikuti latihan matra udara dengan materi mobil udara menuju lapangan Ambalat dengan menggunakan Helikopter Super Puma, Helly MI-17 dan Helly Bell TNI AL.
Selanjutnya melaksanakan latihan matra darat materi menembak pistol jarak 15 meter dan dilanjutkan latihan Matra Laut dengan melaksanakan materi Raid Amphibi.
"Penyematan baret dan brevet TNI kepada Gubernur seluruh Indonesia ini setelah mengikuti simulasi kegiatan latihan tiga angkatan meliput AD, AL dan AU. Simulasi latihan ini adalah suatu gambaran kegiatan TNI dalam menjalankan tugas latihan maupun tugas operasi," ujar Moeldoko. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Solusi Menkeu Baru Soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Bikin Ekonomi Ngebut Biar Rakyat Sibuk Cari Makan Enak
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
Terkini
-
CEK FAKTA: Sri Mulyani Ajukan Pengunduran Diri 2 Kali Sebelum Direshuffle dari Menteri Keuangan
-
Misteri Angka 8 Prabowo: Reshuffle Senin Pon, Kode Keras Ekonomi Meroket 8 Persen?
-
4 Fakta dan Kontroversi Sri Mulyani Terdampak Reshuffle Prabowo
-
3 Fakta Skandal Pungli Paskibra Pejabat Kesbangpol, Uang Makan Dipotong Puluhan Juta?
-
Perintah Prabowo: Anggota DPR Gerindra Dilarang 'Flexing', Ahmad Dhani Usulkan RUU Anti-flexing
-
Pesan Prabowo untuk Anggota DPR Gerindra: Jaga Tutur Kata dan Gaya Hidup!
-
Jadwal Pemberkasan CPNS 2024 Bergeser, Kapan Seleksi CPNS 2025 Dibuka?
-
Kakek-kakek Ngaku Dibawa Bidadari, Ditemukan setelah Hilang di Kebun Karet Riau
-
Benarkah 'Era Jokowi' Sudah Usai? 5 Fakta Reshuffle Prabowo, Diawali Depak Sri Mulyani
-
Kompolnas: Etik Tak Cukup, Kasus Kematian Ojol Affan Kurniawan Harus Diproses Pidana