Suara.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah meminta Koalisi Indonesia Hebat agar bisa memandang sistem presidensial secara lebih baik.
"Jadi gini, kami mengajak agar kubu pak Jokowi-JK itu memandang sistem presidensial secara lebih baik. Dalam presidensial harus normal, kalau satu kelompok menguasai eksekutif maka kelompok yang lainya lagi menguasai legislatif. Itulah cara bekerja dari sistem presidensial," kata Fahri di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (8/10/2014).
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera itu menambahkan presiden adalah sumber kekuasaan. Presiden memiliki hak prerogatif. Presiden bekerja di dalam ruang lingkup eksekutif.
"Itulah sebabnya di dalam presidensialisme ada kamar legislatif yang harus diperkuat, peraturannya di seluruh dunia begitu. Kalau satu kelompok menguasai eksekutif, maka kelompok yang lain menguasai legislatif ini sehat bagi check and balance di mekanisme di dalam demokrasi kita," ujar dia.
Koalisi Indonesia Hebat pengusung Jokowi-JK memenangkan pilpres, namun koalisi ini tidak masuk ke dalam jajaran pimpinan DPR/MPR lantaran berhasil didominasi semua oleh Koalisi Merah Putih melalui voting.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
Kasus Siswa Keracunan MBG di Jakarta Capai 60 Anak, Bakteri jadi Biang Kerok!
-
Polisi Masih Dalami Sosok 'Bjorka' yang Ditangkap di Minahasa, Hacker Asli atau Peniru?
-
Rano Karno Sebut Penting Sedot Tinja 3 Tahun Sekali: Kalau Tidak bisa Meledak!
-
Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Ambruk Jadi 14 Orang, Tim DVI Terus Identifikasi Santri Belasan Tahun
-
Diragukan Bjorka Asli, Dalih Polisi Ciduk WFH Pemuda Tak Lulus SMK yang Diklaim Bobol Data Bank
-
Viral Korban Kecelakaan Diduga Ditolak Puskesmas, Dibiarkan Tergeletak di Teras
-
Ombudsman RI Saran RUU Perampasan Aset Harus Perjelas Kerugian Akibat Korupsi dan Langgar HAM
-
Detik-detik Artis Keturunan Indonesia Ardell Aryana Disandera Tentara Israel saat Live TikTok
-
Rocky Gerung Pasang Badan Bebaskan Aktivis Kasus Demo Agustus: Mereka Bukan Kriminal!
-
Pastikan Serapan Anggaran MBG Membaik, Luhut: Menkeu Tak Perlu Ambil Anggaran yang Tak Terserap