Suara.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah meminta Koalisi Indonesia Hebat agar bisa memandang sistem presidensial secara lebih baik.
"Jadi gini, kami mengajak agar kubu pak Jokowi-JK itu memandang sistem presidensial secara lebih baik. Dalam presidensial harus normal, kalau satu kelompok menguasai eksekutif maka kelompok yang lainya lagi menguasai legislatif. Itulah cara bekerja dari sistem presidensial," kata Fahri di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (8/10/2014).
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera itu menambahkan presiden adalah sumber kekuasaan. Presiden memiliki hak prerogatif. Presiden bekerja di dalam ruang lingkup eksekutif.
"Itulah sebabnya di dalam presidensialisme ada kamar legislatif yang harus diperkuat, peraturannya di seluruh dunia begitu. Kalau satu kelompok menguasai eksekutif, maka kelompok yang lain menguasai legislatif ini sehat bagi check and balance di mekanisme di dalam demokrasi kita," ujar dia.
Koalisi Indonesia Hebat pengusung Jokowi-JK memenangkan pilpres, namun koalisi ini tidak masuk ke dalam jajaran pimpinan DPR/MPR lantaran berhasil didominasi semua oleh Koalisi Merah Putih melalui voting.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
- 5 Rekomendasi Mobil Tua Irit BBM, Ada yang Seharga Motor BeAT Bekas
Pilihan
-
Belum Sebulan Diluncurkan, Penjualan Toyota Veloz Hybrid Tembus 700 Unit
-
Kekayaan dan Gaji Endipat Wijaya, Anggota DPR Nyinyir Donasi Warga untuk Sumatra
-
Emiten Adik Prabowo Bakal Pasang Jaringan Internet Sepanjang Rel KAI di Sumatra
-
7 Sepatu Lari Lokal untuk Mengatasi Cedera dan Pegal Kaki di Bawah 500 Ribu
-
Klaim Listrik di Aceh Pulih 93 Persen, PLN Minta Maaf: Kami Sampaikan Informasi Tidak Akurat!
Terkini
-
Trotoar 'Maut' di Tugu Yogyakarta, Pedestrian Jogja Belum Ramah Difabel
-
Menunjuk Hidung Menteri di Balik Bencana Sumatra, Siapa Paling Bertanggung Jawab?
-
Tambang Disebut Jadi Biang Kerok Gaduh PBNU, Begini Kata Gus Yahya?
-
Pemprov DKI Tanggung Seluruh Biaya Pemakaman Korban Kebakaran Maut Kemayoran
-
Cerita Hasto Pernah Tolak Tawaran Jadi Menteri: Takut Nggak Tahan Godaan
-
Amnesty International Beberkan 36 Video Kekerasan Polisi di Demo Agustus Lalu
-
Anggap Islah Jalan Satu-satunya Selesaikan Konflik PBNU, Gus Yahya Ngaku Sudah Kontak Rais Aam
-
Dukung Keterbukaan Informasi, FPIR: Kapolri Konsisten Lakukan Pembenahan dan Penguatan Demokrasi
-
Ketua Komisi V DPR: Kalau Nggak Mampu, Jangan Malu Minta Bantu Negara Lain Untuk Bencana Sumatra
-
Kerry Riza: Terminal BBM PT OTM Masih Dipergunakan Pertamina hingga Kini