Suara.com - Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) menyebut bahwa Hashim Djojohadikusumo tampaknya bukanlah seorang negarawan. Komentar Jokowi ini menanggapi soal pernyataan Hashim terkait "ada harga yang harus dibayar" lantaran Jokowi meninggalkan DKI Jakarta.
"Harusnya berpikir kenegarawanan-lah. Jangan berpikir urusannya dagang saja. Kalau kamu transfer ke soal uang, ya, repot," ujar Jokowi, di Balai Kota DKI, Jakarta, Kamis (9/10/2014).
Pernyataan Hashim itu sendiri disebut sekaligus demi menagih janji Jokowi ketika Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta tahun 2012 silam. Jokowi pun mengaku, Hashim dan Prabowo Subianto cukup berpengaruh terhadap kemenangan Jokowi-Ahok pada Pilgub DKI Jakarta waktu itu. Namun, dia menyayangkan pernyataan Hashim tersebut.
"Kalau membantu, iya membantu (saat Pilgub). Tapi kan ini jumlahnya saya ndak ngerti berapa," ujar Jokowi lagi.
Secara personal, Jokowi sendiri mengaku tidak ada masalah dengan Hashim. Dia bahkan sempat bertemu dengan Hashim pada pelantikan DPR RI periode 2014-2019, beberapa waktu lalu. Saat itu, Jokowi mengaku tidak ada masalah apa-apa, bahkan keduanya sempat saling menyapa dan menanyakan kabar.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua Umum Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, mengatakan bahwa ada harga yang harus dibayar Presiden terpilih Joko Widodo atas langkahnya meninggalkan Jakarta dan mencalonkan diri dalam Pilpres yang lalu.
Hashim, dalam artikel yang ditayangkan situs The Wall Street Journal, menganggap langkah Jokowi itu sebagai "personal betrayal". "Ada harga yang harus dibayar," kata Hashim dalam wawancaranya dengan media itu.
Hashim pun menyatakan bahwa Koalisi Merah Putih (KMP) yang menguasai parlemen, akan menjadi oposisi yang aktif dan konstruktif dalam mengawal pemerintahan Jokowi.
Berita Terkait
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Prabowo Blusukan ke Monas, Cek Persiapan HUT ke-80 TNI
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?
-
Beri Kontribusi Besar, DPRD DKI Usul Tempat Pengolahan Sampah Mandiri di Kawasan Ini