Suara.com - Karyawan SKK Migas, Rahmat Ashari, menyebut Presiden Direktur PT Kaltim Parna Industri, Artha Meris Simbolon, pernah mengajukan penyesuaian harga gas kepada SKK Migas.
"Terdakwa sebagai Direktur di KPI, pernah mengajukan penyesuaian harga gas yang ditujukan kepada SKK Migas," kata Rahmat saat memberikan keterangan sebagai saksi di sidang lanjutan Artha di Pengadilan Tipikor, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (13/10/2014).
Dia juga menceritakan kronologis terjadinya proses pengajuan harga gas dari Kaltim Parna Industri. Katanya, berawal dari tanggal 21 Februari 2012. Ketika itu, Kaltim Parna Industri dan SKK Migas mengadakan rapat pembahasan soal rekomendasi penurunan harga gas untuk Kaltim Parna Industri yang ditujukan kepada Menteri ESDM Jero Wacik.
"Ketika itu kita mengadakan rapat, kemudian yang hadir dari migas untuk membahas penyesuaian harga gas terhadap KPI. Yang menugaskan saya pak Sudadi Rafli, ketika itu saya hadir, Jurit Novanto, dari SKK Migas hanya kami. Iya saya hadir satu kali saja," katanya.
Artha Meris Simbolon didakwa memberikan uang senilai 522,5 ribu dolar AS kepada Rudi Rubiandini. Uang tersebut diberikan agar Rudi merekomendasikan persetujuan untuk menurunkan formula harga gas PT Kaltim Parna Industri, perusahaan milik Meris kepada Menteri ESDM.
Peristiwa ini bermula dari pertemuan Rudi dan orang tua Artha Meris Simbolon, Marihad Simbolon, awal tahun 2013. Sekitar Februari 2013, Meris menyerahkan uang 250 ribu dolar AS kepada Rudi melalui Deviardi alias Ardi yang merupakan pelatih golf Rudi.
Selang beberapa bulan, Artha Meris Simbolon kembali menyerahkan uang 22,5 ribu dolar AS, 200 ribu dolar AS, dan 50 ribu dolar AS secara bertahap kepada Rudi melalui Ardi. Kemudian, Ardi melaporkan penerimaan uang itu kepada Rudi dan Rudi meminta uang disimpan safe deposit box milik Ardi di CIMB Niaga.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?