Suara.com - Wakil Sekretaris Jenderal DPP PAN Yandri Susanto mengatakan tidak ada alasan pemerintahan Jokowi-JK galau ketika parlemen kuat dibandingkan eksekutif sebab parlemen akan memosisikan diri sebagai penyeimbang.
"Kami (Koalisi Merah Putih) sebagai penyeimbang, tidak asal mengekor dan tidak asal mengatakan menolak kebijakan pemerintah. Kami melihat secara jernih kebijakan yang mengutamakan rakyat," kata Yandri di Jakarta, Selasa (21/10/2014).
Hal itu diungkapkan Yandri dalam diskusi bertajuk "Membangun Sinergi Pemerintah dan Parlemen yang Sehat" yang diadakan Political Communication Institute di Cikini, Jakarta.
Dia mengatakan baru saat ini pemerintah kuat dan legislatif kuat sehingga proses demokrasi semakin maju dan pengawalan kinerja pemerintahan semakin baik.
Menurut dia, PAN akan menjadi partai penyeimbang yang konstruktif di parlemen yaitu mendukung kebijakan pemerintah yang pro rakyat dan mengkritisi kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat.
"Jokowi-JK jalan saja sesuai janji kampanyenya, dan kami akan mendukung program yang pro rakyat namun apabila tidak tepat sasaran maka kami tidak segan-segan untuk menolak," ujarnya.
Menurut dia, parlemen tidak boleh tergoda oleh tawaran kekuasaan dari pemerintah namun harus konsisten mengawal program pro rakyat.
Yandri mempercayai bergabungnya PPP ke KIH karena ada "cindera mata" yang diberikan kepada partai berlambang kakbah itu namun dirinya menghormati sikap partai politik tersebut.
"Koalisi tanpa syarat terlalu manis padahal banyak syaratnya. Kami pernah ditawarkan dua menteri (saat bertemu Jokowi)," katanya.
Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Ahmad Basarah mengatakan fenomena KIH dan KMP sudah selesai sejak Jokowi-JK dilantik sebagai presiden dan wakil presiden, selanjutnya membangun bangsa sesuai tugas pokok dan fungsi.
Menurut dia, musuh utama bangsa Indonesia saat ini adalah neoliberalisme dan fundamentalisme agama sehingga diperlukan peleburan KIH dan KMP dalam kekuatan Indonesia raya.
"Neoliberalisme terlihat dari harga minyak dalam negeri yang dipertaruhkan di pasar internasional. Dan fundamentalisme agama yang ingin mengubah dasar negara sehingga jangan terjebak politik pecah belah sehingga musuh masuk," ujarnya.
Ahmad Basarah menilai perlu dibentuk gotong royong bersama dalam menghadapi fundamentalisme agama dan neo-liberalisme.
Berita Terkait
-
Roy Suryo Desak Prabowo 'Selamatkan' 8 Tersangka Kasus Fitnah Ijazah Palsu Jokowi
-
Fakta Sebenarnya di Balik Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu
-
Reaksi 'Santai' Jokowi Usai Tahu Roy Suryo Cs Tak Ditahan di Kasus Fitnah Ijazah Palsu
-
Fakta-fakta Roy Suryo Cs Diperiksa 9 Jam di Kasus Ijazah Jokowi, Berakhir Tak Ditahan
-
Denny Indrayana Turun Gunung Bela Roy Suryo Cs, Sebut Kasus Ijazah Jokowi Upaya Pembungkaman Kritis
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Perjalanan Cinta Rugaiya Usman dan Wiranto
-
RUU KUHAP Dikebut Tanpa Suara Publik, Anggota Komisi III DPR Terancam Dilaporkan ke MKD
-
Viral Hewan Ragunan Kurus Diduga Dana Jatah Makan Ditilep, Publik Tuntut Audit
-
Kabar Duka! Istri Wiranto, Rugaiya Usman Meninggal Dunia di Bandung
-
Geger Bayi di Cipayung: Dibuang di Jurang, Ditemukan Hidup dalam Goodie Bag Saat Kerja Bakti
-
Tegas! Pramono Anung Larang Jajarannya Persulit Izin Pembangunan Rumah Ibadah di Jakarta
-
Pramono Bantah Isu Tarif LRT Rp160 Ribu: Jadi Saja Belum
-
RUU KUHAP Dinilai Ancam HAM, Koalisi Sipil Somasi Prabowo dan DPR: Ini 5 Tuntutan Kuncinya
-
RUU KUHAP Bikin Polisi Makin Perkasa, YLBHI: Omon-omon Reformasi Polri
-
Sepekan Lebih Kritis, Siswa SMP Korban Bullying di Tangsel Meninggal Usai Dipukul Kursi