Suara.com - Seorang atlet, apalagi dari kategori olahraga tarung atau beladiri, harusnya bisa mengendalikan emosi dan bersikap sportif. Tapi tidak demikian ternyata dengan atlet muda yang satu ini, yang kebetulan adalah dari cabang olahraga tinju.
Vido Loncar, demikian nama petinju muda Kroasia itu, kini harus menerima sanksi tak boleh bertinju seumur hidup oleh federasi tinju negaranya, usai memukul jatuh atau tepatnya menganiaya seoranag wasit. Parahnya, peristiwa itu terjadi pada Kejuaraan Tinju Usia Muda Eropa, yang kebetulan digelar di Zagreb, ibu kota Kroasia, Senin (20/10/2014) lalu.
Sebagaimana dipublikasikan AFP, hukuman larangan bertinju seumur hidup sendiri diberikan oleh federasinya pada Selasa (21/10), dengan salah satu alasan yang disebutkan adalah melakukan "penyerangan brutal kepada seorang petugas (ofisial)". Keputusan itu dikeluarkan menyusul rapat darurat Komite Eksekutif Federasi Tinju Kroasia, demi merespons insiden tersebut.
Penyerangan brutal yang terjadi pada Senin itu tampaknya dilakukan Loncar karena merasa tidak senang dengan keputusan wasit Mageja Dziurgota asal Polandia, lantaran menghentikan pertarungannya. Dengan pengaman kepala dan sarung tinju sudah dilepas, wasit saat itu sudah bersiap mengumumkan kemenangan bagi lawannya, Algirdas Baniulis asal Lithuania, sebelum tiba-tiba Loncar melepaskan pukulan ke arah sang pengadil.
Sebagaimana tampak dari video yang kemudian beredar luas di internet, dari pukulan pertama Loncar yang dilepaskan secara mendadak saja, sang wasit sudah langsung terjatuh ke ring. Namun satu pukulan tidak cukup bagi si petinju yang sudah kadung marah, karena dia kemudian masih berusaha berkali-kali menghajar wasit yang terbaring di atas ring itu.
Sementara petinju lawannya tampak kemudian segera berlari menjauh dan melompat keluar arena, yang tak lama kemudian diikuti dengan reaksi panitia dan petugas keamanan. Dua di antara petugas lantas berhasil memisahkan Loncar dari sang wasit, dengan menarik petinju itu ke bawah arena. Wasit malang itu sendiri kemudian tampak sempat terhuyung, sebelum mendapat bantuan medis darurat di atas ring.
Dalam pernyataannya, Federasi Tinju Kroasia sekaligus menyampaikan permintaan maaf kepada Organisasi Tinju Amatir Dunia (AIBA), juga Organisasi Tinju Eropa (EUBC), serta Komite Olimpiade Internasional (IOC), atas insiden tersebut. Mereka bahkan juga memohon maaf kepada Komite Olimpiade Kroasia, hingga Kementerian Pendidikan Kroasia dan Dinas Pendidikan dan Olahraga Kota Zagreb.
"Ini adalah hal terburuk yang telah terjadi, sebuah hal yang sangat memalukan bagi Zagreb dan Kroasia," ungkap Sekjen Federasi Tinju Kroasia, Marko Marovic, dalam pernyataannya yang dikutip stasiun televisi HRT.
"Semua usaha yang telah kami lakukan untuk mengelola kejuaraan ini dan mempopulerkan imej olahraga tinju Kroasia, telah hancur hanya dalam beberapa detik saja," lanjutnya.
Dalam bagian rilisnya yang lain, pihak Federasi Tinju Kroasia juga menegaskan bahwa Loncar kini sudah ditahan, serta bahwa mereka untuk sementara ini telah menghukum pula para pelatih sang atlet.
"Sampai tuntasnya investigasi, Komite Eksekutif telah juga memberi sanksi kepada para pelatih yang berada di sisi ring saat kejadian memalukan itu berlangsung," ungkap mereka.
"Kami juga benar-benar memohon maaf kepada keluarga wasit tinju Mageja Dziurgota yang saat ini masih (dirawat) di rumah sakit. Vido Loncar telah dalam penahanan, dan kami menyerahkan masalah ini pada pihak berwenang Kroasia," sambungnya. [AFP/HRT]
Berita Terkait
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Megawati Repost Sindiran Anak Tiri Voli Putri Indonesia Raih Perunggu, Sindir Timnas Indonesia U-22?
-
Lolos ke Partai Puncak, Tinju Indonesia Berpotensi Sumbang 5 Emas di SEA Games 2025
-
Menang Emas di SEA Games, Atlet Tenis Justin Barki Sumbangkan Bonus Rp1 Miliar untuk Bencana Sumatra
-
5 Fakta Menarik Basral Graito, Atlet Skateboard Peraih Medali Emas di SEA Games 2025
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf