Tokoh Senior Partai Persatuan dan Pembangunan(PPP), Hamza Haz meminta Ketua Umum PPP versi muktamar Surabaya, Romahurmuziy untuk menghadiri muktamar ke-8 yang akan digelar kubu Suryadharma Ali (SDA) pada tanggal 30 Oktober 2014 mendatang. Hal ini agar konflik internal di tubuh partai berlambang Ka'bah itu bisa segera selesai.
"Saya katakan mudah-mudahan Muktamar kedelapan nanti bisa menyelesaikan semua masalah. Saya sudah bicara dengan Romi dan Suharso, kalau semua Majelis Syariah dan Mahkamah Partai sudah bergabung, kalian harus ikut, supaya selesai masalahnya," kata Hamzah Haz usai menjenguk mantan Presiden BJ Habibie di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Sabtu (25/10/2014).
Sementara mengenai posisi Romi yang ditunjuk sebagai Ketua Umum versi muktamar Surabaya lalu, dinilainya akan tetap berlaku. Namun hal tersebut hanya sampai pada sebelum tanggal 30 Oktober. Namun, dia menilai posisi sang Mantan Sekjen tersebut saat ini sudah cukup kuat karena memiliki modal muktamar Surabaya tersebut.
"Nanti dia hadir sebagai sekjen partai, karena menurut Mahkamah Partai, tapi dia sudah ada modal kan muktamar Surabaya itu," tambahnya.
PPP kubu Suryadharma Ali rencananya akan mengadakan muktamar pada tanggal 30 Oktober 2014 mendatang di Hotel Sahid Jakarta. Tindakan tersebut diambil menyusul adanya saran dari Majelis Partai yang dikepalai oleh KH Maimun Zubair dan Mahkamah Partai. (Nikolaus Tolen)
Berita Terkait
-
Wiranto Sambangi Markas PPP Disambut Langsung Mardiono dan Romahurmuziy
-
Lagi-lagi Masukan Mantan Napi ke Dalam Partai, Sosok Romahurmuziy Diibaratkan Berlian di Dalam Lumpur
-
Jadi Ketua Majelis Pertimbangan, Romahurmuziy: Saya Tidak Pernah Keluar PPP
-
Kembali Terjun ke Politik? Ini Rekam Jejak Mantan Napi Korupsi Romahurmuziy
-
Rommy Balik ke Partai Kakbah usai Bebas Penjara, Ketum PPP: Allah Saja Memaafkan Orang Bertobat
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO