Seorang remaja berusia 14 tahun dituduh merencanakan serangkaian aksi pengeboman di Wina, Austria. Lansiran Telegraph, si remaja ditawari uang sebesar 25.000 Dolar atau setara dengan Rp300 juta oleh Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) untuk melakukan serangan tersebut.
Otoritas Austria tidak merilis nama remaja tersebut. Namun, oleh media setempat, lelaki tersebut disebut bernama Mertkan G, putra seorang imigran Turki yang sudah bermukim di Austria selama delapan tahun. Mertkan ditahan pada hari Selasa (28/10/2014) lalu.
Stasiun Westbahnhof yang terletak di Wina menjadi salah satu tempat yang menjadi target serangannya. Si remaja berencana menanam bahan peledak di tempat yang dikenal sebagai lokasi tersibuk di negara tersebut. Setiap harinya, ada 40 ribu orang yang menggunakan jasa kereta api di stasiun itu.
Pihak berwajib Austria menolak mengomentari kabar yang menyatakan bahwa si remaja direkrut ISIS lewat internet. Polisi juga enggan mengomentari soal bayaran yang dijanjikan ISIS kepada si remaja jika bersedia melakukan pengeboman tersebut. Namun, salah seorang juru bicara kantor kejaksaan Wina mengatakan, remaja itu melakukan komunikasi dengan pihak yang berbeda-beda.
"Ia telah mengaku merencanakan untuk menanam sejumlah bom di sejumlah tempat ramai di Wina," kata juru bicara kantor kejaksaan Michaela Obenaus.
Meski masih berusia belia, remaja tersebut disebut mampu memilih target "layaknya seorang profesional". Memang, dirinya tidak sedang membuat bom ketika ditangkap. Namun, ia sudah melakukan riset soal bagaimana cara membuat sebuah bom lewat internet. Bahkan, si remaja telah memesan beberapa suku cadang pembuatan bom.
Pihak berwajib menyebut bom yang hendak dibuat si remaja sebagai "alat peledak yang tidak konvensional". Namun, media setempat menyebutkan, remaja tersebut berencana membuat sebuah bom cluster canggih, serupa dengan bom yang dipakai dalam serangan bom Maraton Boston, Amerika Serikat, tahun 2013.
Si remaja tidak berniat melakukan aksi bom bunuh diri. Kepada pihak berwajib, ia mengaku ingin pergi ke Suriah untuk bertempur bersama kelompok-kelompok jihad. Si remaja merasa yakin bahwa serangan bom yang ia rencanakan menjadi tiket baginya untuk bisa berangkat ke Suriah.
Terbongkarnya rencana remaja itu berawal dari kecurigaan para guru di sekolahnya. Mereka mencurigai tingkah si remaja yang pernah melontarkan kalimat bernada ancaman lalu melapor kepada polisi. Sejak saat itu, badan intelijen Austria terus memantau aktivitas si remaja di internet. Kini, ia masih berada dalam tahanan sementara penyelidikan terus berlangsung. (Telegraph)
Tag
Berita Terkait
-
Turki Gempur ISIS Online: 26 Orang Ditangkap Terkait Propaganda Teror di Medsos
-
Serangan Udara AS di Somalia Tewaskan Tokoh Kunci ISIS, Siapa?
-
Gempur Persembunyian ISIS di Pegunungan Somalia, AS Klaim Sukses Besar
-
Turki Desak Prancis Pulangkan Warganya yang Terlibat ISIS di Suriah
-
Nasib Tragis Tiga Remaja Inggris yang Menjadi Pengantin ISIS
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Terkuak! Kasus Keracunan Siswa di Jakarta Akibat Dapur MBG Tak Jalani SOP BGN
-
Prabowo Blusukan ke Monas, Cek Persiapan HUT ke-80 TNI
-
Gedung Ponpes Al-Khoziny Ambruk Tewaskan 13 Orang, FKBI Desak Investigasi dan Soroti Kelalaian Fatal
-
Prakiraan Cuaca 4 Oktober 2025 di Berbagai Kota Wisata dari Bogor, Bali hingga Yogyakarta
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!