Suara.com - Segerombolan orang di timur laut Kongo, pada Jumat (31/10/2014), merajam, membakar, lalu memakan seorang pemuda. Menurut saksi, aksi liar itu tampaknya dilakukan sebagai balas dendam terhadap serangkaian serangan yang dilakukan oleh para pemberontak Uganda.
Insiden itu terjadi di kota Beni dan terjadi setelah kota itu beberapa kali diserang pada malam hari oleh kelompok bersenjata Islam, ADF-NAUL. Kelompok itu diyakini sudah membantai lebih dari 100 orang sepanjang Oktober. Mereka menyerang menggunakan golok dan kapak.
Menurut saksi mata, insiden itu bermula ketika pemuda nahas yang sedang naik bus itu memantik kecurigaan karena tidak bisa berbicara Swahili, bahasa yang digunakan masyarakat setempat. Dia juga diketahui membawa parang.
ADF-NAU adalah ancaman terbaru bagi pemerintah Kongo yang didukung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sebelumnya negara itu kewalahan menghadapi gerombolan pemberontak M23 yang tahun berhasil ditaklukan oleh pemerintah.
"Tidak ada perudingan dengan teroris ini," kata Presiden Joseph Kabila yang berbicara di Beni, "Mereka akan dikalahkan sama seperti M23. Itu akan segera terjadi."
ADF-NALU adalah sebuah aliansi dari kelompok-kelompok yang menentang pemerintah Uganda. Mereka bermarkas dan beroperasi dari Kongo sejak pertengahan 2000an.
Kelompok itu dituding bertanggung jawab atas pembunuhan 14 orang pada Selasa (28/10/2014) di desa Kampi ya Chui. Total sudah 107 orang tewas bulan ini akibat aksi keji kelompok tersebut.
Adapun menurut pemerintah Uganda, ADF-NALU bersekutu dengan gerakan Al Shabaab, kelompok teroris Somalia yang berafiliasi dengan Al Aqaeda. (Reuters)
Berita Terkait
-
Cara Kongo Hampir Lolos ke Piala Dunia Setelah Absen 50 Tahun, PSSI Bisa Tiru, Pakai Ilmu Santet?
-
Air Misterius dan Tuduhan Ilmu Santet di Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
110 Anak Direkrut Teroris Lewat Medsos dan Game, Densus 88 Ungkap Fakta Baru
-
Gagal Lolos ke Piala Dunia 2026, Pelatih Timnas Nigeria Klaim Kongo Pakai Ilmu Santet
-
Nigeria Tersingkir, Republik Demokratik Kongo Jadi Wakil Afrika di Play-off Inter Konfederasi
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional