Suara.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang, Banten, menerapkan kebijakan "zero waste" atau pengolahan nihil sampah di semua kelurahan di daerah itu. Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah mengatakan kebijakan itu sejalan dengan penerapan program "bank sampah" yang bertujuan mengubah paradigma pengelolaan sampah dari "cost center" menjadi "profit center" akan terus diupayakan.
Hal itu seiring dengan pemanfaatan teknologi maupun peningkatan kesadaran masyarakat untuk lebih peduli terhadap sampah di sekitar mereka. Misalnya saja sistem pengolahan sampah di Kelurahan Petir yang bisa memotivasi warga Kota Tangerang lainnya untuk secara mandiri mengelola sampahnya.
"Sampah memang sumber masalah tapi sampah juga sumber kehidupan bahkan dapat mendatangkan keuntungan bagi yang mau mengelolanya," katanya, Selasa (4/11/2014).
Arief pun memberikan apresiasinya kepada seluruh warga Kelurahan Petir, Cipondoh yang telah menunjukkan semangat untuk mengelola sampahnya secara mandiri. "Salut untuk warga Petir, ternyata kita bisa selesaikan persoalan sampah bersama-sama," tegasnya.
Kelurahan Petir yang selama ini dikenal sebagai daerah langganan banjir dan tumpukan sampahnya, secara perlahan telah berubah menjadi salah satu kampung bersih di Kota Tangerang. Hal ini berkat kekompakan dan komitmen yang kuat dari warganya untuk lebih serius mengelola sampah.
Komitmen luar biasa untuk menjadikan Kelurahan Petir sebagai kampung bersih juga terlihat dengan adanya Gerakan Masyarakat Peduli Lingkungan Bersih dan Hijau (GEMPEL-BEHI). Gerakan massal yang diinisiasi oleh warga untuk mengelola sampah di Kelurahan Petir ini, mampu menarik simpati masyarakat untuk mengurangi sampah mulai dari rumah tangga masing-masing.
"Bila tiga bulan lalu banyak media yang mengekspose tumpukan sampah di Petir saat ini bisa kita lihat hampir tidak ada sampah di sini," kata Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Pemkot Tangerang, Ivan Yulianto. (Antara)
Berita Terkait
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Dari Sampah Jadi Emas: Kisah Inspiratif Bank Sampah di Dago Barat
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Yuk, Mulai Zero Waste Lifestyle!
-
Dari Bank Sampah Hingga Truk Listrik, Pemprov DKI Genjot Pengelolaan Sampah di Jakarta
-
Olah Limbah Cangkang Telur Jadi Sumber Ekonomi Baru, PPN JBB Komitmen Zero Waste
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
Terkini
-
Dicekal ke Luar Negeri, Roy Suryo Cs Wajib Lapor Seminggu Sekali
-
Pengamat UGM Nilai Jokowi Melemah dan Kaesang Tak Mampu, Mimpi PSI Tembus Senayan 2029 Bakal Ambyar?
-
Sentil Pemerintah di DPR, Rhoma Irama Jadikan Demam Korea Cermin Sukses Industri Kreatif
-
Roy Suryo Cs 'Lawan Balik' Polisi, Desak Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi
-
Plot Twist Kasus Rizki Nurfadilah: Ngaku Korban TPPO, Ternyata Sadar Jadi Scammer di Kamboja
-
Pohon Tumbang Ganggu Layanan MRT, Gubernur Pramono: Sore Ini Kembali Normal
-
Dugaan Cinta Terlarang Perwira Polisi dan Dosen Untag: AKBP B Dipatsus, Kematian DLV Masih Misteri
-
Jangan Takut Lapor! KemenPPPA Tegaskan Saksi dan Korban KBGO Tak Bisa Dituntut Balik
-
Gerak Dipersempit! Roy Suryo Cs Resmi Dicekal ke Luar Negeri di Kasus Ijazah Jokowi
-
KPK Serahkan Rp 883 Miliar Hasil Perkara Investasi Fiktif ke PT Taspen