Suara.com - Meski sudah dua pekan bekerja sebagai menteri, dari 34 menteri Kabinet Kerja, ternyata hingga kini, Kamis (6/11/2014), baru tiga menteri saja yang baru melaporkan jumlah harta kekayaannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ketiga menteri itu, yakni Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Yuddy Chrisnandi, Menteri Kesehatan Nila Juwita Moeloek serta Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman.
Sedangkan 31 menteri sisanya belum menyerahkan laporan sama sekali. KPK sendiri memberikan batas waktu hingga tiga bulan setelah dilantik.
Ada beragam alasan yang dikemukakan para menteri yang belum menyerahkan laporan hartanya, Berikut tiga alasan para menteri Kabinet Kerja.
- Tidak tahu cara isi laporan
Alasan ini dikemukakan Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo saat dikonfirmasi para jurnalis mengenai kapan dia akan melaporkan
“Tapi saya sebagai Menko Kemaritiman saya telah bertemu dengan Direktur LHKPN KPK di kantor kami, saya sengaja mengundang itu untuk belajar. Jadi saya harus belajar bagaimana mengisinya," kata Indroyono.
2. Diganggu jurnalis
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, yang juga bos maskapai Susi Air dan berbagai perusahaan perikanan ini mengaku kerap diganggu para jurnalis jadi alasan utama dia tak melapor.
Menteri Susi yang ‘nyentrik’ ini memang menjadi incaran media sejak pertama kali diumumkan oleh Presiden Joko Widodo di Istana negara.
Dia berguyon, justru para jurnalis lah yang menjadi kendala sulitnya ruang gerak susi, termasuk soal melaporkan harta.
"Iya belum ada waktu, sibuk diganggu kalian (jurnalis),” jelas Susi sambil tersenyum.
3. Sibuk kerja
Hampir semua menteri yang ditunjuk memang langsung ‘ngebut’ bekerja setelah dilantik. Sejumlah gebarakan di beberapa kementerian mulai dilakukan sampai sulit membagi waktu untuk mengisi laporan harta kekayaan.
Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Yuddy Chrisnandi, meski sudah lebih dulu melaporkan hartanya, dia mengaku alasan sibuk kerja diyakini sebagai soal utama banyak menteri yang belum lapor harta.
“Maklum karena mempersiapkan struktur organisasi, menyiapkan sumber daya manusia untuk mengisi posisi tertentu, melakukan koordinasi antarkementerian, itu memang membutuhkan waktu. KPK memaklumi dan berpesan agar dalam waktu dekat bisa melporkan LHKPNnya," kata Yuddy Chrisnandi di Gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Pusat.
Tag
Berita Terkait
-
Mengintip Kekayaan Halim Kalla yang Kini Jadi Tersangka Korupsi PLTU
-
Revisi UU BUMN, KPK Tegaskan: Direksi dan Dewan Pengawas Wajib Lapor LHKPN
-
Hendi Prio Santoso dan Kontroversinya, Pernah Tunjuk Diri Sendiri Jadi Wakil Komisaris
-
Intip Jumlah Kekayaan Dedi Mulyadi, Dapat Peringatan dari Prabowo saat Akad Massal KPR
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
7 Fakta Bakengrind, Roti 'Bebas Gluten' yang Diduga Penipuan dan Membahayakan
-
3 Titik Lemah yang Bikin Timnas Indonesia Takluk dari Arab Saudi
Terkini
-
7 Fakta Pembunuhan Sadis Dina Oktaviani: Pelaku Rekan Kerja, Terancam Hukuman Mati
-
Siang Ini, Prabowo Panggil Tiga Menteri dan Satu Wamen Menghadap ke Istana
-
Putus Rantai Cacingan, Kemenkes Ajak Orang Tua Rutin Beri Obat Cacing dan Jaga Kebersihan Anak
-
Sejalan dengan Prabowo, TNI Sebut Sudah Terapkan Meritokrasi dalam Promosi Jabatan, Ini Contohnya
-
Curhat Cinta Berujung Maut: Dina Oktaviani Dibunuh Atasan, Modus Orang Pintar Jadi Jebakan
-
Dikomandoi Ade Armando, Relawan Jokowi Ancam Propamkan Polda Metro Soal Kasus Roy Suryo
-
Belum Tetapkan Tersangka dalam Kasus Haji, KPK Sebut Kerugian Negara Masih Dihitung
-
Soal Pemangkasan Dana Transfer, Pramono Pilih Cari 'Creative Financing' Ketimbang Protes ke Kemenkeu
-
Modus Ammar Zoni Edarkan Narkoba dari Balik Penjara Rutan Salemba
-
Rencana Terbitkan Obligasi Belum Bisa Dilaksanakan, Pramono Anung Tunggu Arahan Pusat