Suara.com - Presiden Joko Widodo akan mengusung agenda konektivitas maritim atau tol laut dalam pertemuan puncak Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Beijing, Cina.
"Maritime connectivity saja, tol lautnya saja. Tol laut hanya merupakan satu komponen dari komponen-kompenen poros maritim," kata Sekretaris Kabinet (Seskab) Andi Widjajanto di sela-sela rangkaian pertemuan APEC, Minggu (9/11/2014) malam.
Ia mengatakan bahwa saat Indonesia menjadi tuan rumah APEC pada 2013 salah satu proposal Indonesia memang terkait konektivitas. Menurut Seskab, dalam tiga tahun akan dikembangkan 24 pelabuhan, empat di antaranya pada 2015.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa pemerintah tengah membahas usulan mempertemukan konsep tol laut Indonesia dengan gagasan jalur sutera abad 21 Cina.
"Kalau gagasan jalur sutera abad 21 Tiongkok kan proyek infrastruktur, pertama jalur darat Trans-Siberia, dari Moskow sampai Shanghai. Kedua, konektivitas maritim dari Afrika sampai Hindia, lompatnya di India, Bangladesh, Myanmar terus masuk ke Selat Malaka atau lewat selatan yang masuk lewat Selat Lombok, Selat Sunda, ...dari situ, terus ke utara masuk ke Laut Cina Selatan," katanya.
Cina, tambah Seskab, memang sudah lama mempunyai program itu yang menghubungkan tata niaga dari Eropa-Asia Tengah-Asia Timur melalui darat dan tata niaga serta jalur energi dari Afrika-Asia Selatan-Asia Timur.
Terkait kondisi di Laut Cina Selatan, ia mengatakan pada prinsipnya pemerintah mendesak negara-negara pihak mematuhi DOC dan COC. Indonesia, kata Seskab, sebagaimana tradisi non-blok akan berada di tengah menjadi porosnya.
"Sebenarnya kita hari ini sudah di tengah, kalau bicara tentang data perdagangan, tata niaga, energi dunia, sebagian besar lewat perairan kita. Hanya saja, selama ini karena kita tidak punya infrastruktur maritim yang memadai, kita jadi wilayah transit, kapal-kapal besar numpang lewat dan mengandalkan hub-nya. Hub Singapura, Jepang, Australia," katanya.
Di masa mendatang, tambah dia, Indonesia harus bisa menjadi pemain utama bukan tempat numpang lewat.
Seskab juga mengatakan dengan adanya konektivitas maritim maka hub-hub yang selama ini ada akan terbantu dan terhindar dari kelebihan kapastitas.
Ia menggarisbawahi kerja sama dengan negara-negara di kawasan seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam hingga ke Tiongkok dan AS. (Antara)
Berita Terkait
-
Rekam Jejak Abraham Samad, Kini Terjerat Isu Ijazah Palsu Jokowi
-
Jokowi Bilang SBY Negarawan, Demokrat Anggap Polemik 'Partai Biru' Selesai
-
Kecam Pengadu Domba, Ibas Murka Demokrat Diseret Isu Ijazah Jokowi
-
Wali Kota di Jepang Mengundurkan Diri Usai Skandal Ijazah Palsu, Dibandingkan dengan Indonesia
-
Pengamat Ungkap "Jokowi Belum Selesai": Masih akan Pengaruhi Peta Politik Nasional
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Pesan Hari Ibu Nasional, Deteksi Dini Jadi Kunci Lindungi Kesehatan Perempuan
-
BRIN Pastikan Arsinum Aman dan Optimal Penuhi Kebutuhan Air Minum Pengungsi Bencana Sumatera
-
6 Fakta Kecelakaan Bus di Exit Tol Krapyak Semarang: 15 Orang Meninggal, Korban Terjepit
-
Omzet Perajin Telur Asin Melonjak hingga 4.000 Persen Berkat Program MBG
-
Sibuk Pasok Dapur MBG, Warga Desa Ini Lepas dari Judi Online
-
Perkuat Kualitas PMI, Perusahaan Asal Taiwan Teken MoU dengan Anak Perusahaan BPJS Ketenagakerjaan
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat