Suara.com - Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam meminta Kapolri Jenderal Sutarman menindak tegas aparatnya yang terlibat dalam kasus pemukulan sejumlah wartawan dan perusakan kampus Universitas Negeri Makassar.
"Kami turut prihatin atas peristiwa yang terjadi di Makassar. Kami meminta Kapolri menindak tegas aparatnya yang terlibat dalam kasus kekerasan di UNM," kata Ketua PB HMI Muhammad Arief Rosyid Hasan di Mataram, Minggu (16/11/2014).
Ia mengatakan, meskipun Kapolri Jenderal Sutarman telah berjanji akan menindak tegas aparatnya, sebagai alat negara, seharusnya sejak awal kasus itu tidak boleh terjadi jika saja kepolisian mampu menahan diri.
Bagaimana pun, menurut dia, aksi-aksi kekerasan semacam itu, semestinya sudah tidak boleh terjadi di negeri ini.
"Upaya-upaya pencegahan tidak mesti dengan kita marah ataupun dengan melakukan tindakan reaktif seperti itu. Tetapi, jauh lebih penting dari itu bagaimana kita bisa mampu menahan diri dan mengedepankan langkah-langkah persuasif," jelasnya.
Untuk itu, berkaca dari kasus tersebut, mudah-mudahan pemerintah terutama institusi kepolisian dapat belajar, sehingga peristiwa tersebut tidak terulang kembali.
Namun, demikian, pihaknya juga sangat menyesali aksi-aksi unjuk rasa yang kemudian berujung kepada perusakan tersebut, karena akibat peristiwa itu, mengaburkan subtansi dari aspirasi yang akan disampaikan.
Berita Terkait
-
Data Kelam Amnesty International: 5.538 Korban Kekerasan Aparat di Tahun Pertama Prabowo
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Gerakan Muda Lawan Kriminalisasi Tuntut Prabowo Bebaskan Aktivis dan Hentikan Kekerasan Negara
-
Menagih Kembali Tuntutan Rakyat 17+8, Sudah Sejauh Mana?
-
Budaya Kekerasan Aparat dan Demokrasi yang Terluka
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra