Suara.com - Politisi PDI Perjuangan Pramono Anung menilai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi ditujukan untuk menyehatkan anggaran dan fiskal negara.
"Kenaikan harga BBM ini untuk jangka panjang yaitu menyehatkan fiskal Indonesia," kata Pramono di Gedung DPR, Jakarta, Selasa.
Pramono mengatakan apabila kebijakan itu tidak dilakukan akan menyebabkan "multi player effect", sehingga janji-janji pemerintahan tidak bisa direalisasikan.
Menurut dia, kenaikkan harga BBM itu merupakan kebijakan yang tidak populer, dan pemerintah Jokowi-JK siap menerima risiko tersebut.
"Kalau menaikkan harga BBM merupakan kebijakan yang tidak populer dan itu risiko yang siap diambil pemerintah. Namun, ini untuk menyehatkan fiskal," ujarnya.
Pramono mengatakan kenaikan harga BBM bersubsidi itu harus dilihat dari anggaran dan fiskal negara karena anggaran pemerintah kurang, sehingga mengambil kebijakan itu kurang dari satu bulan setelah dilantik.
Selain itu menurut dia, kenaikkan harga BBM bersubsidi tidak ada kaitannya dengan beberapa kartu yang diluncurkan Presiden Jokowi seperti Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Keluarga Sejahtera.
"Kenaikkan harga BBM bersubsidi tidak ada kaitannya dengan kartu-kartu (yang diluncurkan Presiden Jokowi), namun untuk menyehatkan fiskal negara," tuturnya.
Politisi PDI-P Aria Bima mengatakan pengalihan subsidi BBM diutamakan dalam rangka menciptakan akselerasi. Dia mengibaratkan kebijakan itu Indonesia ingin melompat jauh, namun harus mundur sedikit untuk lompat jauh.
"Kita sekarang akan mengawasi benar atau tidak kalau pengalihan subsidi untuk kepentingan rakyat," ucapnya.
Selain itu menurut dia, pemberantasan mafia migas harus dioptimalkan karena sesuai dengan kampanye Jokowi-JK untuk memberantas mafia migas.
Presiden Joko Widodo mengumumkan penyesuaian harga BBM bersubsidi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/11/2014) malam.
Presiden Jokowi mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi sebesar Rp2.000, sehingga harga premium yang semula Rp6.500 naik menjadi Rp8.500 per liter dan solar dari Rp5.500 menjadi Rp7.500 per liter. (Antara)
Berita Terkait
-
Harga BBM Pertamina, Shell, Vivo dan BP AKR Mulai 1 Juni 2025, Pertamax Naik!
-
Antisipasi Harga BBM Naik: 10 Rekomendasi Mobil Bekas Super Irit, Pilihan Cerdas dan Turunkan Ego
-
Harga Pertamax Naik! BBM di Indonesia vs Malaysia vs Singapura, Siapa Paling Murah?
-
Kapan Harga BBM Naik? Kemenkeu Buka Suara
-
Setelah Juni Harga BBM Naik? Begini Kata Sri Mulyani
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
Terkini
-
Organisasi Kesehatan Kritik Rencana Menkeu Tidak Naikkan Cukai Rokok 2026: Pembunuhan Rakyat!
-
Hariati Sinaga Kritik Sistem Kapitalis yang Menghalangi Kesetaraan
-
Ramai Aspirasi Pemekaran, NasDem Desak Pemerintah Segera Terbitkan PP DOB
-
Prabowo Pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila, Lanjut Tinjau Monumen Pancasila Sakti
-
Pemprov DKI Bangun Dua Kantor Kelurahan Hasil Pemekaran Kapuk, Kejari Jakbar Ikut Kawal Anggaran
-
Tren Penindakan Korupsi 2024 Anjlok, Kerugian Negara Justru Meroket
-
DPR Desak Pemerintah Gerak Cepat Tangani Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo
-
Perempuan Masih Jadi Objek Politik? Kritik Pedas Mahasiswi untuk Demokrasi Indonesia
-
Cuaca Hari Ini: Hujan Merata di Kota-kota Besar Jawa dan Sumatera
-
Pengacar Arya Daru Pangayunan Minta Polisi Dalami Sosok Vara dan Dion, Siapa Dia?