Suara.com - Biro Penyelidikan Federal (FBI) melacak hampir 150 warga negara Amerika yang diyakini melakukan perjalanan ke Suriah dan berpotensi bergabung dengan kelompok bersenjata Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Direktur FBI James Comey mengatakan, warga negara Amerika yang berperang dengan kelompok bersenjata asing menjadi perhatian utama FBI.
Mereka dianggap berpotensi melakukan serangan di dalam negeri Paman Sam itu setelah mendapatkan pelatihan militer dan keahlian bersenjata.
"Kami telah melacak hampir 150 orang yang melakukan perjalanan dari Amerika Serikat ke Suriah, untuk segala macam motivasi. Sejumlah besar dari mereka untuk berperang," katanya kepada wartawan dalam sebuah pernyataan di Boston, Amerika, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (19/11/2014).
Dia mengatakan FBI bertekad untuk tidak membiarkan generasi masa depan terpengaruh diaspora teroris dari Suriah dan menciptakan 9/11 baru.
FBI memberikan perhatian yang besar terhadap orang-orang Amerika Serikat yang diyakini telah bergabung dengan ISIS akibat kampanye perekrutan canggih di internet.
"Kami melihat lebih dari selusin (warga bergabung ke ISIS) dan kami mampu mengendalikannya," kata Comey.
Dia menolak mengungkap berapa banyak warga Amerika yang diyakini mungkin sudah kembali ke Amerika.
"Saya tidak ingin mereka tahu terlalu banyak tentang apa yang kita ketahui,” kilahnya.
Tag
Berita Terkait
-
Turki Gempur ISIS Online: 26 Orang Ditangkap Terkait Propaganda Teror di Medsos
-
Serangan Udara AS di Somalia Tewaskan Tokoh Kunci ISIS, Siapa?
-
Gempur Persembunyian ISIS di Pegunungan Somalia, AS Klaim Sukses Besar
-
Turki Desak Prancis Pulangkan Warganya yang Terlibat ISIS di Suriah
-
Nasib Tragis Tiga Remaja Inggris yang Menjadi Pengantin ISIS
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram